Yusuf Mansur Ajak Umat Islam Doakan Uighur Ketimbang Berdebat

CNN Indonesia
Kamis, 19 Des 2019 18:46 WIB
Ustaz Yusuf Mansur menduga perdebatan soal muslim Uighur di China, ramai karena masyarakat tak mendapat informasi utuh.
Ustaz Yusuf Mansur mengajak umat Islam menghindari perdebatan seputar pelanggaran HAM China kepada muslim Uighur. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Pondok Pesantren Daarul Qur'an Bulak Santri Banten, Yusuf Mansur, meminta umat Islam di Indonesia berdoa ketimbang berdebat soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan pemerintah China kepada muslim Uighur di Xinjiang.

Menurut Yusuf perdebatan saat ini terjadi karena muslim di Indonesia tidak bisa mendapat informasi secara utuh. Lebih baik energi difokuskan untuk mendoakan keselamatan muslim Uighur.

"Soal Uighur, sepanjang kita enggak dapat informasi langsung, maka sama dengan informasi apapun, enggak bisa disebut utuh. Karena itu, sebaik-baiknya (sikap adalah) doa. Langsung ambil sikap, doa, mendoakan baik itu Uighur dalam keadaan baik-baik saja, apalagi dalam keadaan tidak baik," kata Yusuf lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusuf menyampaikan isu Uighur masih terus berkembang. Dia memilih untuk mendoakan muslim Uighur hingga ada kepastian soal isu penindasan minoritas di sana.

Meski begitu, pendiri layanan fintech PayTren itu menegaskan tidak menutup mata terhadap kemungkinan penindasan terhadap muslim Uighur.

"Tentu jika terjadi kekerasan, apalagi sampai ada upaya genosida, siapa juga yang tidak peduli? Enggak mungkin enggak peduli," ucap dia.

Yusuf berpesan banyak nilai baik yang didapat dengan tidak sembarangan mengomentari isu Uighur. Dia bilang umat Islam Indonesia bisa menghindari permusuhan antarsesama muslim.

"Sebab jadi enggak lucu, gegara mempertahankan informasi, lalu pada berantem sendiri. Dan jadi balik lagi kayak rasa pilpres, enggak baik," Yusuf menyampaikan.

Isu pelanggaran HAM oleh pemerintah China terhadap muslim Uighur di Xinjiang kembali jadi perhatian publik setelah media Amerika Serikat Wall Street Journal menulis laporan mengenai jurus China merayu ormas Islam di Indonesia untuk bungkam soal Uighur.

WSJ dalam laporannya menyebut China berupaya membujuk sejumlah organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, media Indonesia, hingga akademisi agar tak lagi mengkritik dugaan persekusi yang diterima etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.

[Gambas:Video CNN]
WSJ memaparkan China mulai menggelontorkan sejumlah bantuan dan donasi terhadap ormas-ormas Islam tersebut setelah isu Uighur kembali mencuat ke publik pada 2018 lalu. Sejak rangkaian tur Xinjiang itu berlangsung, pandangan para pemuka agama Islam Indonesia disebut berubah.

Kabar itu telah dibantah oleh PP Muhammadiyah, PBNU, dan MUI. Ketua Delegasi Indonesia yang diundang China mengunjungi Xinjiang turut membantah tudingan itu.

"Kami tegaskan no money, no corruption. Kami ormas Islam tetap istiqamah, tidak akan menjual agama dengan harga sangat murah," kata Muhyiddin Junaidi dalam jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Senin (16/12). (dhf/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER