Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana haru menyelimuti perpisahan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) periode 2015-2019 dengan para pegawai lembaga antikorupsi siang tadi, di Gedung KPK, Jakarta.
Agus Rahardjo, Laode M. Syarif, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang, dan Alexander Marwata hadir. Nama terakhir masih akan melanjutkan tugasnya sebagai komisioner KPK 2019-2023.
Saut Situmorang sempat menangis dalam acara perpisahan ini. Saut menetaskan air mata ketika berbicara dengan Laode M. Syarif bahwa besok sudah tak bertemu lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu bilang sama Laode gini, saya bilang, aku besok enggak lihat kamu lagi. Saya bilang gitu. Enggak-enggak rumah kita dekat," kata Saut menirukan percakapan dengan Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/19).
Saut mengaku sudah mengemas sejumlah barang-barangnya karena hari ini terakhir berkantor di KPK. Namun, kata Saut, tak banyak barang yang dirinya bawa lantaran sudah membawanya lebih dahulu saat ingin mundur beberapa bulan lalu.
"Jadi yang saya bawa hari ini dari Ibu BP kasih hadiah, terus Pak Laode dia kan punya kebun mede, dikasih setoples, paling bawa itu aja," ujarnya.
Syarif juga menuturkan cerita ketika Saut menangis dalam acara perpisahan dengan pimpinan KPK siang tadi. Menurutnya, tangis Saut pecah ketika dirinya menyampaikan sudah tak bisa bertemu lagi setelah selesai menjadi pimpinan KPK.
"Dia (Saut) tiba-tiba meluk saya nangis. Terus dia bilang saya enggak ketemu kamu lagi. Saya bilang tidak, kita rumahnya tetanggaan di Kalibata, saya bilang gitu. Terus dia bilang kan nanti beda," kata Syarif.
Syarif mengatakan tak hanya Saut yang menagis. Ia menyebut seluruh pimpinan KPK juga terharu karena terbawa suasana pegawai lembaga antikorupsi yang merasa sedih.
"Kami semua terharu karena banyak pegawai yang berkaca-kaca gitu. Jadi kayak kita turut terbawa juga suasana," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]Dalam acara perpisahan tadi, kata Syarif, masing-masing pimpinan KPK jilid IV mendapat kenang-kenangan berupa karikutur wajah lima pimpinan dari pegawai KPK. Karikatur itu diserahkan oleh Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.
"Kami dapat foto yang dibikin jadi kayak lukisan gitu, kolase, jadi lima . Jadi Pak Agus dulu yang depan, kami berempat di belakangnya. Yang buat saya aku di,depan. Jadi buat lima," tuturnya.
Syarif mengaku juga sudah mengemas barang-barangnya selama satu minggu ini. Barang-barang yang ia sudah bawa pulang antara lain, buku-buku, raket, hingga bola basket.
Sementara alat membuat kopi baru dirinya bawa pulang besok. Ia menyatakan akan meninggalkan sebuah kenangan berupa kulit kerang berukuran besar. Kerang itu akan ia tinggal di ruang kerjanya.
"Saya punya kerang kulit kerang yang besar, akan didapat oleh komisioner yang tempati ruangan saya nanti saya tulis pesan di situ," ujarnya.
(fra/ugo)