Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatra Selatan (
Sumsel) menyebut kendaraan
Bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di Tikungan Lematang Indah, Kelurahan Pelang Penidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam tidak layak beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Nelson Firdaus mengatakan setelah mendapatkan informasi mengenai adanya kecelakaan tersebut, pihaknya segera mengecek data di dinasnya terkait operasional PO Bus Sriwijaya. Hasil penelurusan data pihaknya bahwa bus tersebut tidak laik operasi.
"Sisi
ramp check-nya tidak sesuai dengan aturan sehingga seharusnya tak beroperasi. Selain
ramp check, kami masih menelusuri permasalahan lainnya yang ada di bus. Intinya Bus Sriwijaya tidak laik beroperasi," ujar Nelson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nelson menambahkan, Bus Sriwijaya memang terdaftar sebagai angkutan kota antarprovinsi (AKAP) di Dinas Perhubungan. Pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan ini. Terkait muatan yang tidak sesuai dengan manifest yang terdaftar dari pool bus, pihaknya melakukan investigasi lebih lanjut.
"Adanya penumpang gelap atau tidak itu masih kita telusuri. Memang informasinya yang terdaftar cuma 27, namun korban di lapangan banyak. Sekarang petugas masih fokus evakuasi dulu di lapangan. Soal sanksi kita evaluasi terlebih dahulu," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu Palembang mengalami kecelakaan dengan masuk ke dalam jurang Sungai Lematang di Tikungan Lematang Indah, Desa Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin (24/12) malam.
[Gambas:Video CNN]Hingga saat ini tercatat korban tewas mencapai 26 orang. 13 lainnya selamat dalam kondisi luka-luka. Tim evakuasi masih melakukan penyisiran dalam radius lima kilometer dari lokasi kejadian untuk mencari kemungkinan korban yang terbawa hanyut oleh aliran Sungai Lematang yang cukup deras.
Selain menelusuri sungai, petugas evakuasi pun menyisir tebing jurang untuk memastikan korban lainnya karena dikhawatirkan ada yang tersangkut.
"Arusnya cukup kuat karena Pagar Alam semalam diguyur hujan deras. Proses evakuasi kita jadi cukup sulit," ujar Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas B Palembang Benteng Telau.
(idz/ain)