Tim SAR Rafting Sungai Cari Korban Bus Sriwijaya Masuk Jurang

CNN Indonesia
Kamis, 26 Des 2019 10:44 WIB
Basarnas fokus pada lokasi yang berjarak enam kilometer dari kecelakaan, dalam proses evakuasi hari ketiga kecelakaan bus Sriwijaya di Pagar Alam, Sumsel.
Bangkai Bus Sriwijaya yang terjatuh ke jurang sedalam 150 meter di Pagar Alam, Sumatera Selatan. (ANTARA FOTO/HO/Basarnas Palembang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Basarnas Palembang bersama tim gabungan akan melanjutkan pencarian korban Bus Sriwijaya masuk jurang di Liku Lematang Pagar Alam, Sumatera Selatan. Pencarian pada hari ketiga ini fokus di lokasi yang berjarak sekitar enam kilometer dari tempat kejadian perkara.

Dalam evakuasi hari ketiga ini tim akan menyisir arus sungai dengan rafting. Tim akan menyisir ke arah timur mengikuti arus sungai Lematang karena kemungkinan masih ada korban yang belum ditemukan.

Sementara tim yang akan diturunkan dalam pencarian korban antara lain Tim SAR Pagar Alam, tim SAR Bengkulu serta unsur terkait lainnya. Mereka akan melakukan penyelaman termasuk di sekitar bus yang masuk jurang tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pencarian hari kedua, Basarnas menemukan 48 korban baik yang meninggal dunia maupun selamat.

"Rinciannya, sebanyak 35 orang meninggal dunia dan sebanyak 13 orang selamat," kata Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau.

"Pencarian hari kedua ditemukan tujuh korban tewas sehingga total korban meninggal dunia menjadi 35 orang.

"Mereka ditemukan diantaranya di dalam bus dan sebagian lagi terbawa arus air," ujar dia.

Bus Sriwijaya terperosok ke dalam jurang di Liku Lematang, Desa Perahu Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan pada Senin sekitar pukul 23.15 WIB.

Belum ada kepastian total jumlah penumpang di dalam bus. Polisi mencatat bus mengangkut 27 penumpang dari terminal keberangkatan di Bengkulu. Namun, dalam perjalanan, bus mengangkut penumpang lain yang tidak terdaftar. 

Dalam kecelakaan itu sopir dan kernet bus ikut tewas bersama puluhan penumpang lain. Kementerian Perhubungan telah menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk menyelidiki kasus kecelakaan ini.  (antara/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER