Aksi Bela Uighur Jumat, PA 212 Klaim 10 Ribu Orang Akan Hadir

CNN Indonesia
Kamis, 26 Des 2019 13:36 WIB
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif telah memberitahu Polda Metro Jaya, sehingga Aksi Bela Uighur bisa dilaksanakan di depan kantor Kedubes China.
Ilustrasi massa Persaudaraan Alumni 212 (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengklaim aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) China menentang penindasan terhadap etnis Uighur bakal dihadiri sekitar 10 ribu orang. Massa bakal datang dari berbagai daerah ke Jakarta untuk ikut aksi pada Jumat (27/12).

"10 ribuan kurang lebih," tutur Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (24/12).

Slamet mengatakan pihaknya dan beberapa ormas lain yang bakal menggelar aksi sudah memberitahu Kepolisian. Dalam hal ini Polda Metro Jaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surat pemberitahuan sejak Selasa (24/12) sudah diterima Polda Metro Jaya," kata Slamet.

Selain PA 212, Front Pembela Islam (FPI) juga bakal turut serta dalam aksi menentang penindasan etnis Uighur di depan kantor Kedubes China. Surat edaran telah diterbitkan.

Dalam surat, DPP FPI menginstruksikan anggota dan simpatisan seluruh Indonesia untuk datang ke Jakarta mengikuti aksi unjuk rasa.

"Kepada FPI di seluruh Indonesia agar turun ke Jakarta pada hari Jumat, 27 Desember 2019, untuk mengikuti Aksi Bela Muslim Uighur bersama GNPF, PA 212, para habaib, ulama, santri, ormas Islam dan Umat Islam di Kedubes China," mengutip bunyi surat edaran DPP FPI yang diterbitkan 18 Desember lalu.
[Gambas:Video CNN]
Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis mengatakan pihaknya mengecam dan mengutuk keras tindakan pemerintah China terhadap etnis Uighur. Dia menilai tindakan yang dilakukan oleh China terhadap etnis Uighur sudah tidak bisa lagi ditolerir.

Sobri mengaku telah menerima informasi bahwa etnis Uighur di China dilarang memiliki dan membaca Alquran. Pemerintah China, lanjutnya, juga mewajibkan etnis Uighur mengikuti kamp re-edukasi.

"Kami akan melakukan aksi nasional di depan Kedubes China atau Tiongkok pada hari Jumat, 27 Desember 2019, pukul 13.00 WIB atau salat Jumat," ujar Sobri di Jakarta, Jumat (20/12).

Pemerintah China disorot negara-negara lain, termasuk Indonesia, lantaran diduga melakukan tindakan keras terhadap etnis Uighur dan minoritas muslim.

Akan tetapi, Pemerintah China membantah kamp Xinjiang digunakan untuk menindas etnis Uighur. Mereka mengklaim kamp tersebut digunakan untuk melatih keterampilan etnis Islam Uighur.
(bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER