Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Nasional Badan Penanggulangan Bencana (
BNPB) Doni Monardo mengakui bahwa proses evakuasi korban
banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya sempat berjalan lambat pada Rabu (1/1) kemarin.
Menurut dia, jumlah petugas yang dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban tidak sebanding dengan jumlah warga yang meminta untuk dievakuasi.
"Sangat betul (evakuasi lambat), warga yang meminta untuk evakuasi jumlahnya belasan ribu. Sementara unsur aparat yang bertugas di lapangan sangat terbatas," kata Doni saat meninjau Pintu Air Manggarai, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doni menyatakan evakuasi yang lambat tak terjadi hari ini. Menurut dia, hari ini sudah banyak aparat TNI dan Polri yang dikerahkan ke lapangan.
Selain itu, Doni mengimbau agar masyarakat lebih memperhatikan faktor keamanan dalam menghadapi bencana. Dalam hal ini, Ia memfokuskan pada wilayah yang dilalui aliran sungai.
Ia pun meminta Pemerintah Kota atau Kabupaten berani mengambil tindakan, sehingga warga yang berada di wilayahnya dapat mengutamakan keamanan.
"Tadi pagi sudah ada kesepakatan dengan semua unsur TNI, Polri, Basarnas, ada tim pengamanan. Jadi aset warga yang ada di daerah tertentu akan diamankan oleh unsur aparat keamanan," jelas dia.
"Jangan bertahan lagi di sekitar bibit sungai karena risiko akan besar," ujar dia.
Hujan intensitas tinggi yang berlangsung lama pada Rabu lalu menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah Jakarta. Banjir juga terjadi di Bekasi dan Depok, Jawa Barat serta Lebak, Banten.
[Gambas:Video CNN]Terdapat beberapa wilayah yang sulit untuk dievakuasi kemarin. Kendalanya karena keterbatasan personel dan perahu karet untuk evakuasi.
Di Bekasi, warga mengeluhkan kurang perahu karet, seperti warga Perumahan Kemang Ifi Graha/Angkatan Laut Sinar Pondok Benda, Jatiasih, Kota Bekasi.
Warga perumahan tersebut, Gusti (27), menyebut masih banyak warga terutama lansia yang terjebak di dalam rumah akibat banjir. Ia pun meminta instansi terkait segera mengirimkan bantuan perahu karet.
"Belum dapat bala bantuan, perahu karet
stock-nya sedikit cuma satu atau dua, itu pun bukan dari Tim SAR," ujarnya kemarin.
(mjo/wis)