Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
Muhadjir Effendy mengatakan '
banjir tahun baru' yang terjadi di wilayah
DKI Jakarta dan sekitarnya terjadi karena kurang melakukan langkah antisipasi. Menurut dia, antusiasme menyambut malam pergantian tahun 2019 ke 2020 membuat lengah akan bencana banjir.
"Jadi memang ini kejutan karena pas tahun baru, kan? Pintar juga hujannya ini, ketika orang sedang lengah kan, semua senang-senang, datang banjir," kata Muhadjir kepada wartawan usai meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Kamis (2/1/2019).
Selain itu, dia mengatakan banjir yang terjadi di Jabodetabek merupakan dampak dari hujan besar yang masuk dalam siklus 25 tahunan. Di satu sisi, banjir yang terjadi pascakeriaan tahun baru itu disebutnya menjadi tanda bahwa setiap unsur harus tetap siaga menghadapi bencana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan lupa mungkin bala siap mengintai kepada kita," kata mantan Mendikbud tersebut.
Hujan mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) siang hingga Rabu (1/1/2020). Akibat hujan yang terus terjadi pada hari itu, banjir meluap meluas di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Akibat banjir tersebut, Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan jumlah pengungsi di beberapa wilayah Jakarta mencapai 62 ribu jiwa.
"Untuk pengungsi dari Jakarta tadi sudah naik menjadi 62.443 ribu jiwa," kata Agus kepada wartawan saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/1).
Agus menerangkan bahwa pengungsi terdampak banjir itu tersebar di beberapa 302 titik pengungsian. Hingga kini BNPB masih melakukan pendataan secara berkala.
Agus pun mengakui bahwa hingga kini pihaknya masih terkendala dalam melakukan evakuasi terhadap korban. Beberapa kendala seperti arus yang deras kemudian kurangnya perahu karet untuk menolong masyarakat terdampak banjir di Jakarta.
Gubernur Jabar Tinjau Pengungsi Banjir di Bekasi-BogorSementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau sejumlah titik banjir yang berada di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor.
Emil yang didampingi istrinya, Atalia, mengunjungi Posko STMIK Bani Saleh Jalan Mayor Hasibuan dan perumahan Villa Taman Kartini Bekasi Timur. Sementara di Kabupaten Bogor, sang gubernur berkunjung ke Villa Nusa Indah, Bojong Kulur, Gunungputri.
"Hari ini saya, tadi pagi sampai siang di Bekasi dulu, sama Bapak Wali Kota Bekasi mengunjungi daerah-daerah terdampak, kemudian menitipkan bantuan. Karena Kota Bekasi paling banyak titiknya. Kemudian lanjut ke Bogor, supaya bisa diambil keputusan tanggap darurat yang paling memadai," kata Emil saat meninjau lokasi terdampak banjir di Bojong Kulur, Kamis, (2/1).
[Gambas:Video CNN]Terhadap para korban banjir, BPBD Jabar menyalurkan bantuan 50 dus makanan, 10 dus minuman, 10 unit perahu karet, 40 pelampung, 40 helm, dan 40 dayung untuk Bekasi.
Adapun untuk solusi jangka panjang, kata Emil, butuh banyak aspek yang harus dipelajari.
"Tidak di momen sekarang, karena butuh waktu secara keilmuan, ketenangan, harus bahas hal-hal engineering," ujarnya.
Usai meninjau lokasi terdampak banjir, Emil turut mengapresiasi seluruh relawan dan petugas kemanusiaan yang telah bergerak serta para kepala daerah yang sigap di lapangan melakukan tugas-tugas sesuai kebutuhan.
(mjo,hyg/kid)