Kawasan Cengkareng Masih Banjir, Warga Memilih Tetap di Rumah

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jan 2020 21:12 WIB
Sejumlah warga di kawasan Kedaung Kaliangke, Cengkareng, memilih bertahan di lantai dua rumah karena banjir masih menggenangi kawasan rumah mereka.
Banjir terjadi di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada awal 2020. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat masih dihantui banjir yang cukup tinggi hingga malam ini, Kamis (2/1).

Berdasarkan kesaksian salah satu warga di Komplek Departemen Agama yang menjadi korban banjir, genangan air di kawasan rumahnya justru lebih tinggi dibanding kemarin.

"Hari ini justru lebih tinggi dari kemarin. Tadi pagi banjirnya sampai sedada orang dewasa. Sekarang sudah surut sampai seperut orang dewasa," ujar Wahyu Arifin saat dihubungi CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati air sudah masuk ke dalam rumahnya, ia enggan dievakuasi dan mengungsi di tempat pengungsian setempat. Pasalnya persiapan makanan dan air di dalam rumahnya masih memadai.

Wahyu bersama istri, dua anak (6 dan 1 tahun), serta orang tuanya (65 dan 60 tahun) masih bertahan di dalam rumahnya yang berlantai dua. Ia mengatakan air memenuhi lantai dasar rumahnya, sehingga mereka harus mengungsi di lantai atas. Listrik di rumahnya juga sudah padam sejak kemarin.

Wahyu mengatakan tim evakuasi dari BPBD sering terlihat berlalu-lalang dengan perahu karet untuk membawa warga ke tempat pengungsian. Diakui Wahyu, ia dan keluarga tetap bertahan karena khawatir ketika keluar rumah justru bakal berbuah penyakit berbahaya.

"Kasihan juga anak-anak. Kalau orang tua ditinggal juga sudah tua. Sebagian di sini yang rumahnya bertingkat juga lebih milih bertahan," cerita Wahyu.

Wahyu sendiri mengaku sudah menyimpan stok makanan yang cukup sebelum banjir menerjang. Kawasan tempatnya tinggal memang rawan banjir karena berada tak jauh dari kali.

"Tapi memang ini banjir terparah. Kalau dari lima tahun yang lalu ini paling parah," tambahnya.

Itulah, sambungnya, yang membuat sejumlah rumah di kawasan tersebut kebanyakan dibangun sedikit lebih tinggi dari jalanan. Bahkan Wahyu mengatakan sebuah warung tak jauh dari rumahnya masih beroperasi meskipun tergenang air setinggi betis orang dewasa.

"Orang-orang kebanyakan beli makanan dan kebutuhan di situ. Cuma di situ aja yang buka. Kalau yang lain harus jalan jauh lagi," tuturnya.

Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang air dan banjir sejak Selasa (31/12) malam kemarin. Kurang lebih sejak pukul 16.00 Selasa kemarin hujan mengguyur Jakarta tanpa henti.

Posko banjir Jakarta mencatat jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka 31.232 orang hingga Rabu, (1/1) malam. Juga masih banyak di antara korban yang belum berhasil di evakuasi karena jumlah perahu karet yang minim.

[Gambas:Video CNN]
Angka pengungsi di DKI Jakarta sendiri sudah mencapai 62 ribu jiwa. Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan pengungsi terdampak banjir itu tersebar di beberapa 302 titik pengungsian.

Agus pun mengakui bahwa hingga kini pihaknya masih terkendala dalam melakukan evakuasi terhadap korban. Beberapa kendala seperti arus yang deras kemudian kurangnya perahu karet untuk‎ menolong masyarakat terdampak banjir di Jakarta.

(fey/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER