Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Arief Budiman mengaku telah putus kontak dengan Komisioner
Wahyu Setiawan sejak sore hari. Wahyu diduga terjaring dalam operasi tangkap tangan
(OTT) KPK hari ini, Rabu (8/1).
Arief bilang mulanya semua komisioner KPU saling berkomunikasi seperti biasa sejak pagi. Namun tiba-tiba Wahyu tak bisa dihubungi. Putus kontak dengan Wahyu terjadi tepat setelah beredar kabar OTT KPK terhadap komisioner KPK.
"Kami biasa lewat grup Whatsapp, biasa saja. Tadi pagi masih saling respons. (Saat kabar OTT), sudah enggak bisa tadi, sore tadi," kata Arief saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengaku mendapat informasi ada Komisioner KPU terjaring OTT KPK dari wartawan. Ia langsung mengecek ke sekretariat KPU untuk mengonfirmasi.
Namun setelah mencari tahu, semua Komisioner KPU, selain Wahyu, bisa dihubungi. Evi Novida Ginting sedang dinas ke Taiwan, Viryan Azis ke Makassar, dan sisanya di Jakarta.
Sementara Wahyu punya tugas dinas ke Belitung. Namun Arief mendapat kabar Wahyu juga sempat menghilang dari barisan kunjungan kerja KPU.
"Saya enggak hafal pesawat jam berapa, pesawat siang. Tapi pas
landing kok yang turun hanya humas, Pak Wahyu enggak ada dalam rombongan," tuturnya.
Sebelumnya, KPK mengonfirmasi telah menjerat seorang Komisioner KPU dalam OTT di Jakarta, Rabu (8/1). Ketua KPK Firli Bahuri menyebut inisial Komisioner KPU yang terjaring OTT di Jakarta.
Firli sebelumnya juga menyebut OTT hari ini terkait kasus suap. Akan tetapi dia tak merinci suap yang dimaksudnya. "Komisioner KPU atas nama WS," kata Firli saat diminta konfirmasi mengenai OTT Komisioner KPU.
(dhf/asa)