Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PDIP
Hasto Kristiyanto belum terlihat dalam gladi resik rapat kerja nasional (
rakernas) di JiExpo Kemayoran, Jakarta. Padahal, Hasto dijadwalkan hadir dalam gladi resik.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.
com, hingga pukul 15.30 WIB, Hasto belum terlihat dilokasi. Gladi resik sendiri sudah berjalan.
Beberapa tokoh partai yang terlihat hadir Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan juga politikus PDIP Aria Bima. Mereka berdua terlihat memantau persiapan rakernas langsung di arena JIExpo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Hasto sedang mengalami sakit diare lantaran begitu banyak aktivitas yang dilakukan. Hal itu membuat Hasto belum bisa menghadiri kegiatan tersebut tepat waktu.
"Pak Hasto ke sini. Pak Hasto tadi informasi dia kena diare karena kecapekan kali, ya," kata Djarot di arena Rakernas PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).
Rakernas PDIP sendiri bakal di helat di JiExpo Kemayoran, Jakarta pada 10-12 Januari. Gladi resik dilaksanakan pada hari ini, Kamis (9/1).
Beredar kabar staf Hasto turut ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan. Mereka diciduk bersama dengan Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada Rabu (8/1). Kabar tersebut diutarakan Wasekjen Demokrat Andi Arief.
Kendati demikian, Djarot yakin hal tersebut tidak akan mengganggu Rakernas PDIP.
"Berbeda bahwa ada oknum atau kader partai itu dikenakan sanksi tegas, sebagai bentuk kami betul betul memberantas korupsi," jelas dia.
[Gambas:Video CNN]KPK menangkap komisioner KPU Wahyu Setiawan dan beberapa orang lainnya yang diduga kader PDIP melalui operasi tangkap tangan pada Rabu (8/1). Sejauh ini, KPK belum menghelat konferensi pers untuk menjelaskan kronologi penangkapan dan dugaan kasus yang bersangkutan.
KPK sempat ingin menggeledah kantor DPP PDIP di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Namun, kantor DPP PDIP dikunci rapat.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan penggeledahan bisa dilakukan KPK asalkan resmi. Dia membantah partainya menghalangi proses hukum yang berjalan.
Partai tidak akan mengintervensi. Jadi silahkan saja [menggeledah], asalkan betul-betul resmi," kata Djarot saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (9/1).
Catatan redaksi: Judul artikel ini diubah pada Kamis (9/1) pukul 17.20 WIB. (mjo/asa)