Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) turut mengamankan dua staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, berinisial D dan S, terkait operasi tangkap tangan (
OTT) yang menjerat komisioner Komisi Pemilihan Umum (
KPU), Wahyu Setiawan.
"Iya, benar (dua staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto) ikut diamankan," kata sumber
CNNIndonesia.com, Kamis (9/1).
Sebelumnya, Pelaksana tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri menyatakan pihaknya menyita barang bukti berupa mata uang asing dari operasi tangkap tangan terhadap Wahyu Setiawan. Penyelidik, terang dia, sampai saat ini masih menghitung jumlah pastinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai jumlah pastinya penyelidik masih menghitungnya dengan mengonfirmasi pihak-pihak terperiksa," ujar pria berlatar belakang jaksa tersebut.
"Nanti kepastian jumlahnya akan disampaikan dalam konferensi pers," sambungnya.
Ia menambahkan sampai saat ini penyelidik tengah melakukan pemeriksaan terhadap delapan orang terkait kasus yang menjerat Harun dan Wahyu. Dengan kata lain, terdapat penambahan empat orang baru yang diperiksa per hari ini.
"Saat ini sudah ada 8 orang yang diperiksa. Tim lidik masih bekerja," ujar Ali.
Meskipun begitu, ia tidak menyampaikan secara gamblang siapa tujuh orang lain dan dari unsur mana saja. Berdasarkan hukum acara yang berlaku, lembaga antirasuah KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status hukum delapan orang yang diamankan.
Sementara itu Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar mengatakan uang yang disita sejumlah Rp400 juta.
"Iya dirupiahkan sekitar Rp400 juta, mata uang asing, saya tidak paham dan diterima dari siapa, saya belum tahu," katanya singkat.
[Gambas:Video CNN]Di sisi lain, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengakui OTT yang menjerat komisioner KPU berkaitan dengan anggota partainya. Kendati demikian, dia belum dapat memastikan hal tersebut lantaran proses hukum masih berjalan.
"Informasinya seperti itu ya (terkait caleg PDIP)," kata Djarot saat ditemui wartawan jelang gladiresik Rakernas PDIP di kawasan JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).
Dalam hal ini, Djarot pun tidak menampik bahwa informasi yang didapatkannya terkait dengan posisi pergantian antar waktu (PAW) di DPR. Khususnya, pascakematian Nazarudin Kiemas. Nazarudin adalah adik ipar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
(ryn/kid)