Bandung, CNN Indonesia -- Wali Kota
Bandung Oded M Danial mengimbau masyarakat mewaspadai bila ada ajakan bergabung dengan kelompok-kelompok mengatasnamakan kerajaan.
Hal itu dilontarkan Oded menyikapi fenomena deklarasi kerajaan seperti Keraton Agung Sejagat di Purworejo (Jawa Tengah), dan
Sunda Empire-Earth Empire di Bandung (Jawa Barat).
"Kalau ada dinamika sosial budaya seperti itu, bagi saya sebagai kepala daerah yang terpenting siapapun, saya berharap jangan membuat kegaduhan lah. Mari kita bangun Bandung ini sebagai rumah bersama dan memelihara Bandung dengan baik," ujar Oded, Bandung, Jumat (17/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan hanya itu, Oded menyatakan telah meminta Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung untuk menelusuri keberadaan kelompok Sunda Empire-Earth Empire yang sudah menghebohkan masyarakat.
"Adapun nanti statusnya seperti apa, saya kira tunggu saja perkembangannya. Saya sudah ngobrol juga dengan Kesbangpol, nanti dengan semuanya akan melihat itu," ujar Oded.
Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan saat ini pihaknya belum menerima adanya laporan warga Kota Bandung yang mengikuti kelompok Sunda Empire-Earth Empire.
"Kami dari aparat kewilayahan kalau ada informasi yang aneh-aneh laporkan lah serta laporkan juga kepada institusi yang berwajib," katanya saat dihubungi Jumat (17/1).
Lebih jauh Ferdi menjelaskan kelompok tersebut pun tidak pernah terdaftar sebagai mitra pemerintah di Kesbangpol Kota Bandung.
"Enggak ada, kita enggak merespons itu. Semua yang terdaftar itu tentu semuanya di dalam konteks aturan. Kita nggak merespons apalagi mengakomodir. Tentu yang terdaftar ada itu bagian dari mitra pemerintah. Kalau yang tidak seperti ini kita tidak mengakomodir," ujar Ferdi.
Rekaman Aktivitas di Kota BandungDari penelusuran di dunia maya, kelompok Sunda Empire-Earth Empire (SE-EE) itu sudah terekam jejak digitalnya sejak 2018 silam. Mengutip unggahan akun twitter
@esa_emf (Esa Monetary Fund Nusantara), rekaman kegiatan video kelompok tersebut adalah pada 14 Juni 2018.
Mereka terlihat melakukan kegiatan di sebuah lapang depan Wisma Isola, di depan tugu kilometer 0, dan di lapangan Gasibu, Kota Bandung.
Akun yang dibuat pada Juni 2018 tersebut memiliki jumlah pengikut 62 (per 17 Januari 2020 pukul 13.51 WIB), dan mencantumkan Sunda Empire-Earth Empire pada bagian kolomnya.
"
....Artinya state Amerika di bawah kingdom, artinya koloni Brunei di bawah state, artinya republik di bawah koloni. Itu harus disadari oleh seluruh dunia bahwa negara itu tidak same level, tidak sama levelnya. Kalau republik lima tahun sekali pemilu, kalau koloni 15 tahun sekali laporan pertanggung jawaban, kalau state 35 tahun sekali, kalau kerajaan 75 tahun sekali, kalau empire sampai dunia kiamat. Begitu terima kasih," kata seseorang yang sedang berpidato dalam video tersebut.
[Gambas:Video CNN]Melalui situs www.worldempire-earthempire.org, diketahui jika SE-EE memiliki arti kekaisaran matahari atau kekaisaran bumi, yang mana kekaisaran tersebut merupakan hasil dari turun temurun dinasti-dinasti terdahulu. Namun akun tersebut tidak bisa diakses karena berstatus 'under construction'.
Informasi lain soal SE-EE ini juga dibagikan di kanal Youtube Alliance Press International.
Disebutkan dalam video tersebut bahwa wilayah SE-EE dibagi atas enam di antaranya Sunda Atlantik, Sunda Nusantara, Sunda Eropa, Sunda Pasifik, Sunda Arsipilago, dan Sunda Mineland.
Sebelumnya, di Kabupaten Purworejo, keberadaan Keraton Agung Sejagat mendadak ramai diperbincangkan warganet di media sosial twitter. Keraton itu mengklaim sebagai kerajaan penguasa penerus Majapahit.
Namun raja dan ratu keraton itu telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka penipuan. Para pengikut Keraton Agung Sejagat diwajibkan membayar uang Rp3 juta sebagai biaya pendaftaran anggota kerajaan dan diiming-imingi hidup yang lebih baik.
(hyg/kid)