Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa tengah mengkaji pembangunan Light Rail Transit (
LRT) di Jatim. Pembangunan LRT ini rencananya akan dilakukan di kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila).
"Kita matangkan supaya detail
plan ini lebih mudah. Kita harus
update apakah luasannya, atau titik lahannya, gunakan LRT atau MRT," ujar Khofifah di kantor wakil presiden, Jakarta, Jumat (17/1).
Khofifah mengatakan banyak masukan dari berbagai pihak termasuk Kementerian Perhubungan bahwa biaya pembangunan jalur MRT terbilang mahal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari usulan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Khofifah disarankan membangun Autonomous Rail Rapid Transit (ART) alih-alih LRT atau MRT karena lebih murah. ART merupakan kereta berbasis ban yang pembangunannya dapat digabungkan antara
elevated dengan menggunakan sebagian jalan raya.
"Kemenhub beri opsi bukan M atau L tapi ART," ucap Khofifah.
Proses pengangkatan perdana kepala gerbong kereta layang ringan atau LRT ke atas rel di Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha) |
Namun, menurutnya, pembangunan itu dapat disiasati dengan menggunakan rel yang sudah ada untuk menekan biaya.
"Apakah semua harus elevated (melayang) atau tidak. Semua format ini sudah dicoba," katanya.
Khofifah menilai pembangunan LRT dibutuhkan karena kawasan Gerbangkertosusila termasuk padat penduduk dengan populasi yang diprediksi mencapai 12 juta orang. Pada 2015, jumlah penduduknya mencapai 10 juta orang.
Pembangunan LRT juga dinilai Khofifah penting untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
"Kami harap ini bisa menjadi ajang promo bagi calon investor dalam dan luar negeri untuk bisa bersama menggerakkan perekonomian Jatim," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (psp/pmg)