Jakarta, CNN Indonesia --
Gavrila berpendapat erhu bukan alat musik yang mudah untuk dimainkan. Saat perempuan berusia 26 yang akrab disapa Vrila tersebut mulai memainkan alat musik bersenar dua itu, ia merasa suara yang dikeluarkan dari erhu merasuk hingga ke jiwa. Permainan erhu, kata dia, bisa menyayat setiap hati orang-orang yang mendengar.
Ia bermain erhu dalam grup bernama Aveola bersama dua saudara perempuan yaitu Giovani Anggasta Setiawan dan Gisela Azaria Setiawan sejak 2009. Dengan
tagline 'Advanced East West Harmony', mereka memadukan musik China dan Eropa.
Vrila mengakui suara erhu penuh kesedihan dan penderitaan. Usai menguasai biola, ia belajar hingga ke China untuk memperdalam kemampuan memainkan erhu.
Cobaan hidup sempat menguji Vrila saat ia divonis menderita kanker kelenjar getah bening pada 2015. Kendati begitu, ujian tersebut ternyata membantu penghayatan dia dalam memainkan erhu.