Ronny Sompie, Jenderal Polri di Imigrasi yang Dicopot Yasonna

CNN Indonesia
Selasa, 28 Jan 2020 18:47 WIB
Ronny Franky Sompie lama berkarier di kepolisian. Sebelum jadi Dirjen Imigrasi, Ronny adalah Kapolda Bali dan pernah jadi juru bicara Polri.
Ronni Sompie dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ronny Franky Sompie diberhentikan dari posisinya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Ronny dicopot Menkumham Yasonna di tengah simpang siur informasi kedatangan tersangka kasus korupsi, Harun Masiku ke Indonesia.

Ronny diketahui menjabat posisi Dirjen Imigrasi Kemenkumham sejak 10 Agustus 2015.

Sebelum berkarier sebagai direktur jenderal Imigrasi Kemenkumham, Ronny merupakan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (yang kemudian melebur jadi Akademi Militer dan Akademi Kepolisian) 1984 itu pernah menduduki berbagai jabatan di Korps Bhayangkara.

Ia pernah menjadi Kapolres Sidoarjo pada 2003. Setelah itu, Ronny diangkat sebagai Direktur Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumatera Utara pada 2005.

Karier Ronny mulai menanjak saat tahun 2010 ditunjuk menjadi Kepala Biro Pengawasan Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri dan sudah menyandang pangkat brigadir jenderal alias bintang satu.

Pria kelahiran Manado itu kemudian ditunjuk sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri pada 2013. Ronny pun menyandang bintang dua.

[Gambas:Video CNN]

Usai mengabdi sebagai jubir Polri, Ronny diangkat menjadi Kapolda Bali pada Maret 2015. Ia dipercaya menjadi pimpinan di sebuah satuan utama kewilayahan bertipe A. Ronny menjadi Kapolda Bali tak lama.

Pada pertengahan Juli 2015, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengumumkan bahwa Ronny ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Imigrasi.

Ronny pernah menceritakan proses dirinya terpilih sebagai orang nomor satu di lingkungan imigrasi itu kepada CNNIndonesia.com pada 2015 lalu.

Ronny mengatakan Yasonna menawarkan kepada Badrodin kalau ada perwira tinggi Polri yang berminta mengikuti seleksi untuk posisi Dirjen Imigrasi.

"Dirjen Imigrasi itu eselon satu A, setara dengan kepala badan di Polri, seperti Baharkam (Badan Pemeliharaan Keamanan), Baintelkam (Badan Intelijen Keamanan), dan badan yang dipimpin jenderal bintang tiga. Motivasi saya ikut seleksi adalah kenaikan eselon," ujar Ronny.

Ronny pun akhirnya melepaskan status sebagai anggota Polri dan beralih menjadi aparatur sipil negara (ASN). Ia dilantik sebagai Dirjen Imigrasi oleh Yasonna pada 10 Agustus 2015.
Ronni Sompie, Jenderal Polri di Imigrasi yang Dicopot YasonnaRonny Sompie saat jadi Kepala Divisi Humas Polri. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Pencopotan Ronny berawal dari kasus Harun Masiku, mantan kader PDIP yang terjerat kasus dugaan suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Ia diduga menyuap Wahyu untuk muluskan langkahnya menjadi anggota legislatif menggantikan kader lain dari PDIP, Nazarudin Kiemas, yang meninggal dunia.

Kasus dugaan suap ini terbongkar lewat Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 8 Januari lalu. Namun, Harun tak ikut terjaring dalam operasi senyap lembaga antirasuah.

Belakangan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham menyatakan Harun tercatat meninggalkan Indonesia ke Singapura pada 6 Januari. Pihak imigrasi berkukuh Harun belum kembali ke Indonesia sejak saat itu.

"Belum ada dalam catatan perlintasan," kata Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arvin Gumilang kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/1).
Yasonna juga sempat menyatakan Harun belum terdeteksi masuk ke Indonesia sejak pergi ke Singapura 6 Januari. Namun, pemberitaan majalah Tempo menyebut Harun sudah kembali ke Jakarta pada 7 Januari. Istri Harun pun mengakui bahwa sang suami mengabarkan sudah berada di Jakarta pada 7 Januari.

Setelah simpang siur informasi keberadaan Harun bergulir selama dua pekan, Ronny memberikan keterangan tertulis kepada awak media, 22 Januari. Ronny mengakui Harun telah berada di Indonesia sejak tanggal 7 Januari 2020. Harun tiba di Jakarta setelah sehari sebelumnya pergi ke Singapura.

"Saya sudah menerima informasi berdasarkan pendalaman di sistem termasuk data melalui IT yang dimiliki stakeholder terkait di Bandara Soetta, bahwa HM [Harun Masiku] telah melintas masuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik pada tanggal 7 Januari 2020," kata Ronny.

Ronny merupakan pejabat Kemenkumham pertama yang menyampaikan informasi mengenai keberadaan Harun, setelah sebelumnya disebut masih berada di luar negeri sejak 6 Januari.

Setelah Ronny menyampaikan klarifikasi, Kemenkumhan pun langsung bergerak cepat membentuk tim untuk menelusuri informasi kedatangan Harun yang tak masuk data imigrasi. Inspektorat Jenderal Kemenkumham membentuk tim gabungan yang bersifat independen.
(fra/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER