Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang, Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)
Mahfud MD menanggapi Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
SBY) yang bicara seputar masalah keuangan PT Asuransi
Jiwasraya. SBY ingin pemerintah lekas dan serius mengusutnya secara menyeluruh.
Mahfud bahkan mengklaim tekad pemerintah lebih kuat dalam mengusut masalah keuangan PT Asuransi Jiwasraya ketimbang SBY.
"Saya kira dorongan kita lebih kuat dari pada dorongan Pak SBY," kata Mahfud di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Mahfud tak mau menjelaskan rinci terkait dorongan kuat yang dia maksud. Mahfud memilih masuk kendaraan dan menuju bandara untuk segera terbang ke luar kota daripada menjawab lebih rinci.
SBY sempat mengeluarkan pernyataan melalui akun media sosial Facebook pribadinya. Dalam pernyataannya itu SBY meminta agar kasus Jiwasraya segera diselesaikan demi menyelamatkan negara.
SBY bahkan membandingkan kasus Jiwasraya dengan penyelesaian yang dia lakukan dalam menghadapi kasus
bail-
out Bank Century pada 2008 lalu.
"Berbulan-bulan politik kita tidak stabil. Namun, apa yang ingin saya katakan? Sama seperti sekarang ini, nampaknya ada yang dibidik dan hendak dijatuhkan. Saya sangat tahu bahwa yang harus jatuh adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan juga mantan Gubernur BI, Wakil Presiden Boediono. Jika bisa, SBY juga diseret dan dilengserkan. Memang cukup seram," tuturnya, Senin (27/1).
"Saya memegang fakta dan kebenaran mengapa dilakukan
bail-out pada Bank Century. Ada alasan yang sangat kuat mengapa para otoritas keuangan mengambil keputusan yang berani tetapi berisiko tinggi. Dengan
judgement mereka, yang memiliki kewenangan yang diberikan oleh undang-undang, pilihan dan keputusan harus diambil. Sejarah menunjukkan bahwa setelah itu Indonesia selamat dari krisis," tambah SBY.
[Gambas:Video CNN]Tak hanya itu, SBY juga menyarankan agar investigasi mencakup 7 aspek. Salah satunya terkait dugaan aliran dana dari PT Asuransi Jiwasraya untuk kepentingan Pemilu 2019 oleh pihak tertentu.
Sejauh ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan 5 orang tersangka dugaan korupsi Jiwasraya. Sebagian dari mereka adalah mantan direksi Jiwasraya.
Mereka adalah Direktur Utama PT Hanson Internasional Tbk (MYRX) Benny Tjokrosaputro atau Benny Tjokro, eks Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim, eks Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo. Kemudian, Komisaris Utama PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM) Heru Hidayat, Eks Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan.
Mereka kini ditahan di rutan yang berbeda. Kejaksaan Agung juga terus melakukan penyidikan kasus tersebut.
(tst/bmw)