Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang
balita dari keluarga miskin di Bentas, Nusaniwe, Ambon,
Maluku mengalami
gizi buruk. Bayi berusia 8 bulan asal korban gempa yang mengguncang Maluku September 2019.
Dokter spesialis anak memvonis Elena mengalami kekurangan gizi dan harus dirujuk ke RSUD Haulusy. Dokter mengatakan Elena butuh biaya sekitar Rp80 juta untuk dioperasi.
Orang tua Elena mengaku tak punya uang meski hanya untuk mendaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPS) Kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya biaya operasi mahal dan Elena harus punya kartu BPJS Kesehatan," kata Ayu (26), orang tua Elena di kediamannya, Rabu (29/1).
Ayu mengaku telah berupaya meminjam uang bersama suaminya marten (35). Namun tak ada kerabat atau tetangga bisa membantu.
"Biaya pendaftaran kartu BPJS saja belum punya, apalagi biaya operasi untuk mengangkat cairan dari perut Elena," ujarnya.
Marten, ayah Elena membenarkan rumah sakit mengatakan butuh biaya sekitar Rp80 juta. Marten mengaku masih terus berupaya kembali mencari pinjaman.
[Gambas:Video CNN]"Memang belum rezeki," kata Marten.
Marten mengatakan, sebelum tinggal di Bentas, mereka sekeluarga bertempat tinggal di Desa Tawiri, Kecamatan Baguala, Ambon. Namun gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Ambon pada 26 sepetember 2019 meratakan rumahya. Kini, Elena dan keluarga menumpang di rumah kerabat di Bentas, Nusaniwe.
(sai/ain)