RSPI Sulianto Saroso Siap Tambah Ruang Isolasi Suspect Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Feb 2020 02:56 WIB
RSPI Sulianto Saroso yang menjadi rujukan pemerintah untuk isolasi suspect corona siap menambahkan ruang isolasi bagi wni yang dievakuasi.
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso, Mohammad Syahril, Jakarta, 29 Januari 2020. (CNNIndonesia/Melani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso siap menambah ruang isolasi untuk menangani penyebaran corona jika terjadi perluasan kasus. Saat ini RSPI Sulianti Saroso memiliki 11 ruang isolasi ketat untuk menangani kasus penyebaran virus corona.

"Satu ruangan itu untuk satu pasien," kata Direktur Utama RSPI Sulianto Saroso, Mohammad Syahril, saat jumpa pers di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (31/1).

Ia menyebut, RSPI Sulianti Saroso siap menambah ruang isolasi jika terjadi perluasan kasus. Tenaga kesehatan, kata dia, juga disiapkan bakal ditambah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi semoga tidak ada perluasan kasus," kata dia
RSPI adalah salah satu rumah sakit rujukan untuk mengisolasi pasien diduga terinfeksi virus corona, selain RSPI, RSUP Persahabatan dan RSPAD Gatot Subroto juga disiapkan untuk mengisolasi jika terjadi pasien yang suspect virus corona.

Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, jika tidak ada keluhan dari WNI yang dipulangkan dari Wuhan, maka tidak akan dilakukan rujukan ke rumah sakit.

"Kami siap menerima pasien dengan keluhan baik yang dievakuasi, ataupun yang habis melakukan perjalanan dari Wuhan," ucap dia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu mengatakan alur kepulangan WNI dari Wuhan akan melalui beberapa screening, sebelum naik pesawat, akan dilakukan screening di Wuhan, saat di pesawat pun juga sudah disiapkan petugas yang mengontrol kondisi para WNI.

"Pas landing itu semua pakai APD (Alat Pelindung Diri) nanti akan diperiksa kalau ada demam, atau panas itu langsung dirujuk ke rumah sakit, yang tidak panas maka akan dikarantina. Petugas yang ikut menjemput juga akan dikarantina," jelas dia.

RS Daerah bentuk simulasi tanggapi pasien corona

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi, Solo juga mengadakan simulasi penanganan pasien yang diduga terjangkit virus corona novel, Jumat (31/1).

Hari ini, seorang pasien suspek mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Moewardi dengan keluhan mirip penyakit flu. Mendengar keterangan itu, petugas keamanan yang menerima pasien langsung mengenakan masker kain yang sudah disiapkan di bangkunya.

"Ini prosedur standar di kita. Semua pasien dengan keluhan flu dan batuk langsung kita beri masker," kata Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Eko Haryati.

[Gambas:Video CNN]

Pasien langsung ditanya mengenai riwayat penyakit dan perjalanan. Setelah diketahui pasien baru datang dari Cina, dokter yang menangani dengan sigap mengganti masker kain pasien dengan masker N95. Ia langsung dibawa ke ruang isolasi sementara di IGD untuk ditangani lebih lanjut.

"Di sini kita periksa jumlah sel darah putihnya. Kalau hasilnya mengarah ke suspek, kita akan bawa ke ruang isolasi di Bangsal Anggrek," katanya.

Ketua Tim Severe Acute Respiratory Infection (SARI) RS Moewardi, Hartini mengatakan prosedur penanganan virus corona novel sama persis dengan sejumlah penyakit yang disebabkan oleh virus sejenis. Seperti SARS, MERS, dan Flu Burung.

"Kebetulan kita sudah berpengalaman menangani pasien flu burung. Simulasi ini menunjukkan bahwa kami siap menerima pasien korona yang datang dari manapun," katanya. (yoa/syd/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER