PUPR Target Renovasi 1.500 Sekolah Rusak Sepanjang 2020

CNN Indonesia
Selasa, 04 Feb 2020 01:33 WIB
Kementerian PUPR berencana merenovasi 1.500 sekolah kategori rusak berat tahun ini. Sementara Kemendikbud baru berencana menyisir sekolah-sekolah rentan rubuh.
Sekolah rusak di Bekasi, tepatnya di SDN Samudrajaya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan setidaknya 1.500 sekolah rusak bakal direnovasi sepanjang 2020. Jumlah tersebut diambil berdasarkan prioritas skala bangunan sekolah rusak berat di penjuru Indonesia.

"Sudah mulai dilakukan lagi (renovasi bangunan sekolah). Sedang proses lelang. Saya kira sebulan dan dua bulan (lagi) sudah mulai jalan," tutur Direktur Jenderal Cipta Karya PUPR Danis Sumadilaga, Senin (3/2).

Pada tahun lalu, Danis mengatakan pihaknya sudah melakukan renovasi pada 1.300 bangunan sekolah PUPR yang masuk kategori rusak berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini secara prinsip sekolah itu di Dikbud dan Pemda. Nah, kita sendiri untuk 2019 kita dapat data (bangunan sekolah rusak). Data itu kita evaluasi mana yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan. Kita memilih prioritas yang rusak berat," jelasnya.

Bangunan sekolah rusak atau roboh kerap terjadi di sejumlah daerah. Kejadian terbaru di SDN Samudrajaya 04, Kabupaten Bekasi sekitar pukul 09.30 WIB tadi. Plafon pada salah satu ruang kelas dikatakan roboh sehingga siswa tak bisa melakukan aktivitas belajar seperti umumnya.

Kepala Dinas Pendidikan Bekasi Carwinda berkata di daerahnya ada banyak bangunan sekolah yang mungkin dibangun pada dekade 1980-an.

"Ujung-ujungnya sekarang sudah banyak yang rusak. Padahal kami setiap tahun tidak kurang dari 300 kelas kita bangun. Tahun sekarang rencana 322 kelas," tuturnya ketika dikonfirmasi, Senin (3/2).

Terpisah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru berencana menyisir bangunan sekolah rentan rubuh. 

"Tentu saja akan melibatkan semua pihak, terutama profesional, dari perguruan tinggi dan PUPR juga. Tapi ini masih perencanaan, jadi belum bisa banyak bicara. Tapi ini concern yang paling utama," ujar Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Harris Iskandar ketika dikonfirmasi, Senin (3/2).

Harris mengatakan rencananya Kemdikbud bersama pihak terkait bakal terjun langsung melakukan penyisiran terhadap gedung-gedung sekolah. Langkah ini, katanya, akan berbeda dengan pengumpulan data sekolah rentan rubuh sebelumnya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan di wilayah masing-masing.

"Yang akan dilakukan sekarang ini adalah asesmen oleh profesional. Bukan pengakuan atau penilaian yang secara birokratis (pelaporan) berjenjang," ujarnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada akhir 2019 mengatakan bakal memeriksa sekolah-sekolah yang kondisi fisiknya perlu diperbaiki pada 2020. Usai pendataan, Nadiem menyebut sekolah rentan roboh akan diprioritaskan untuk direhabilitasi.

"Salah satu hal yang bikin saya takut sekarang ini, belum mengetahui sekolah yang rentan roboh," tuturnya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta Selatan pada Senin (23/12).

[Gambas:Video CNN]
Pada rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, ia juga mengatakan sudah mengalokasikan dana sebesar Rp400 miliar untuk melangsungkan penyisiran.

Namun Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Ade Erlangga menyatakan rencana penyisiran tersebut belum final.

"Belum dilaksanakan surveinya. Anggaran juga masih perlu dibahas bersama dengan DPR. Belum final," ujarnya. (fey/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER