Surat Edaran Libur Sekolah 2 Pekan di Natuna Dicabut

CNN Indonesia
Senin, 03 Feb 2020 17:47 WIB
Kemendibud menyebut Pemkab Natuna sudah mencabut surat edaran yang memerintahkan siswa libar dua pekan menyusul penempatan karantina WNI dari Wuhan.
Kemendibud menyebut Pemkab Natuna sudah mencabut surat edaran yang memerintahkan siswa libar dua pekan menyusul penempatan karantina WNI dari Wuhan. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayan menyebut pihak Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau sudah mencabut Surat Edaran yang memerintahkan siswa diliburkan mulai 3 sampai 17 Februari 2020. Perintah libur sekolah ini terkait karantina dan observasi WNI dari Wuhan karena wabah virus Corona yang dilakukan di daerah tersebut.

"Sudah dicabut SE-nya oleh Bupati Natuna," tutur Sekretaris Jenderal Kemedikbud Ainun Naim ketika dikonfirmasi, Senin (3/2).

Terpisah Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Ade Erlangga mengatakan pihaknya belum berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait maupun Pemkab di Natuna untuk mencabut SE tersebut. Namun ia mengatakan hal ini sebenarnya dimulai dari pemahanan terhadap wabah corona yang belum lengkap oleh masyarakat.

"Info tentang virus belum dipahami secara lengkap, sehingga mendapat reaksi berlebihan dari masyarakat. Begitu juga tentang pemahaman dari pemda setempat tentang bahaya virus, sehingga terlalu protektif," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti di Tanjungpinang, Minggu (2/2), mengatakan surat edaran dari Sekretariat Daerah Natuna tentang pelajar diliburkan selama dua pekan itu sebagai upaya pencegahan.

Pelajar diimbau untuk belajar di rumah dan menerapkan pola hidup sehat. Pelajar juga minta untuk tidak beraktivitas di luar rumah selama masa libur.

"Kami harus melindungi seluruh warga, termasuk pelajar dan guru," ucapnya.

Ngesti menegaskan sikap Pemkab Natuna menolak WNI di Wuhan dikarantina atau diisolasi di Natuna. Apalagi, katanya, jarak antara barak militer di Natuna, tempat WNI asal Wuhan diisolasi itu, dekat dengan perumahan warga.

Ia menegaskan penolakan itu juga sudah disampaikan kepada Kemenkes. Ngesti mengemukakan aspirasi warga Natuna harus disampaikan kepada Kemenkes. Pertama, Pemkab Natuna minta jaminan kepada Kemenkes agar tidak ada seorang pun warga Natuna yang tertular akibat WNI di Wuhan diisolasi di daerah tersebut.

Sejumlah penolakan lain juga terjadi di Natuna. Massa sempat menggelar aksi menolak Natuna sebagai tempat observasi dan karantina WNI dari Wuhan lantaran menilai fasilitas kesehatan di Natuna tidak lengkap. Mereka juga khawatir muncul virus corona di wilayahnya.

[Gambas:Video CNN]


Sebanyak 238 WNI yang baru pulang dari Wuhan, China sudah tiba di Natuna untuk dikarantina selama 14 hari. Mereka diperkenankan keluar Wuhan karena dinyatakan sehat. Meski begitu tahapan karantina tetap dilakukan untuk memastikan para WNI itu tidak terinfeksi virus.

Total ada 245 WNI di Wuhan namun tidak semua pulang. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, ada tiga WNI yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan di Wuhan sehingga harus diobservasi lebih lanjut. Sementara empat WNI lainnya memilih untuk tetap tinggal di Wuhan karena merasa lebih nyaman.

(fey/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER