WNI di Natuna Akan Dikumpulkan di Jakarta Sebelum Dipulangkan

CNN Indonesia
Senin, 10 Feb 2020 17:45 WIB
Pemerintah telah menyiapkan skenario pemulangan ratusan WNI yang dikarantina di Natuna ke daerah masing-masing. Sebelum pulang, mereka akan dibawa ke Jakarta.
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau, rencananya akan dikumpulkan terlebih dahulu di Jakarta, sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing. Rencananya mereka akan dibawa ke Jakarta setelah 14 hari masa karantina.

Observasi WNI dari China, hingga Senin (10/2) telah berlangsung selama 8 hari terhitung sejak tanggal 2 Februari 2020. Observasi akan dilakukan selama dua pekan, untuk memastikan mereka tak terjangkit virus corona.

"Yang penting mereka dalam kondisi sehat, setelah 14 hari baru akan dipulangkan, tapi dikumpulkan di Jakarta dulu, dari sana baru diperbolehkan pulang," ujar Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto, Senin (10/2).
Sebanyak 285 orang WNI yang diobservasi di Natuna terdiri dari 237 WNI yang dievakuasi, satu WNA, lima orang tim Kementerian Luar Negeri, 18 orang pegawai Batik Air dan 24 tim penjemput.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Observasi ini dilakukan sebagai upaya pengendalian dan pencegahan masuknya virus corona ke Indonesia.

Kemenkes menyatakan selama 8 hari pemantauan, tidak ditemukan tanda-tanda orang yang terinfeksi virus corona. Gejala yang dimaksud adalah demam tinggi, flu, dan kesulitan bernafas. 

Achmad mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan skenario pemulangan WNI. Kata Achmad, syarat utama pemulangan WNI itu kondisi kesehatan WNI.

"Intinya mereka harus sehat, nanti kalau masih ada yang sakit kita diskusikan dahulu ke depannya gimana," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Sementara, terkait kabar tentang keruhnya air di lokasi karantina, Achmad menjelaskan bahwa air tersebut ternyata juga menyedot tanah. Serpihan tanah ikut terbawa karena volume air yang diambil melebihi kapasitas. 

"Kita memang kurang waspada karena tanki air ada di bawah tanah, kemarin melebihi kapasitas. Kita sudah ganti pakai toren 3.000 liter," ujarnya.

Petugas juga tetap menerapkan prosedur keamanan untuk para WNI yang diobservasi. Seperti penyemprotan disinfektan di lokasi karantina setiap hari.
(mel/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER