GP Ansor Kritik Kepala BPIP Benturkan Agama dan Pancasila

CNN Indonesia
Rabu, 12 Feb 2020 16:58 WIB
Ketum GP Ansor Yaqut Cholil menyebut Pancasila telah disepakati sebagai dasar negara dan menjadi titik temu agama dengan identitas lain.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengkritik pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, yang menyebut musuh Pancasila adalah agama. Dia menilai dengan pernyataan itu, Yudian justru telah membenturkan Pancasila dengan agama.

"Pernyataan Kepala BPIP Pak Yudian Wahyudi tersebut terkesan membenturkan agama dengan Pancasila," ucap Yaqut Cholil melalui keterangan tertulis, Rabu (12/2).

Menurut dia, Pancasila merupakan titik temu antar agama yang ada dan ragam identitas lainnya. Kelahiran dan disepakatinya Pancasila sebagai dasar negara dan perekat berbagai macam perbedaan di Indonesia juga sudah melalui perjalanan panjang dan pelbagai pertimbangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin Pancasila ini adalah kalimatun sawa' alias titik temu antar suku, agama, etnis, ras, atau ragam identitas lainnya," ucap dia.

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, menilai menjaga Pancasila adalah dalam rangka menegakkan agama yang penuh kasih sayang sekaligus adil bagi semua. Pancasila selama ini diterima sebagai jalan kemaslahatan hidup berbangsa dan mampu menengahi berbagai macam perbedaan.

Jika kemudian agama dan Pancasila dibenturkan maka Pancasila akhirnya dijadikan musuh bersama.

"Kalau agama jadi musuh terbesar Pancasila, sama saja kelompok-kelompok radikal yang anti-Pancasila mendapat justifikasi," simpul dia.

Muhammadiyah Tak Setuju

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad juga menyayangkan pernyataan Yudian Wahyudi yang menyatakan musuh terbesar Pancasila adalah agama.

Dadang tak setuju dengan pendapat Yudian selaku Kepala BPIP, sebab penggali dan pendukung Pancasila sebagai dasar negera adalah orang-orang yang beragama kuat.

"Kalau memang beliau menyatakan seperti itu, patut disayangkan. Sebab penggali, dan pendukung pancasila adalah orang-orang yang beragama yang kuat," kata Dadang kepada CNNIndonesia.com, Rabu (12/2).

Dadang menyatakan sebagian besar warga Indonesia yang mengamalkan Pancasila adalah orang yang beragama juga. Pun demikian dengan Yudian merupakan orang beragama yang memimpin perguruan tinggi agama Islam.

"Pancasila sudah mengakar di setiap warga Indonesia," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]
Dadang pun meminta agar Yudian dan para tokoh bangsa mencontohkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi tauladan bagi masyarakat luas.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menilai pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi ngawur ketika menyebut musuh terbesar Pancasila adalah agama.

Helmy menyayangkan jika Yudian memang benar bicara demikian. Ia mengaku bakal mengonfirmasi pernyataan itu langsung ke Yudian yang baru dilantik Presiden Joko Widodo pada pekan lalu.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi kepada tim Blak-blakan detik.com, mengatakan ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.

"Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," kata Yudian.

CNNIndonesia.com sudah berupaya menghubungi Yudian Wahyudi untuk meminta penjelasan lebih rinci ihwal pernyataan yang dia ucapkan tersebut. Namun, yang bersangkutan belum merespons. (ryn/fra/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER