Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Negara Indonesia (
WNI) yang berada di Wuhan,
China Yusuf Azhar menceritakan pengalamannya saat wabah
Virus Corona melanda tempat ia menimba ilmu. Mahasiswa semester 1 jurusan Sastra Mandarin di Wuhan University tersebut mengatakan setelah virus mewabah, pemerintah setempat melakukan isolasi.
Otoritas setempat membatasi interaksi penghuni asrama dengan warga wuhan. Bukan hanya itu saja, aktivitasnya juga dibatasi.
Para mahasiswa tidak boleh keluar jauh dari asrama, kecuali untuk membeli makanan dan keperluan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, selama dua pekan ia terisolasi.
"Waktu Wuhan '
lockdown' (terisolasi), kami sebenarnya was-was. Meski jasmani sehat, tapi rohani kami ingin segera balik ke Tanah Air," katanya usai tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2) seperti dikutip dari Antara.
Yusuf mengatakan akibat isolasi tersebut, ia juga bercerita sempat mengalami krisis makanan selama di asrama.
"Kalau makanan kita menjauhi makan di restoran, kami lebih disarankan untuk membeli bahan mentah dan memasak sendiri. Walaupun saat itu sedang krisis makanan," katanya.
Akibat isolasi tersebut, ia menjadi tidak betah. Pasalnya, selain aktivitas yang dibatasi, hidup pun menjadi tidak bebas.
[Gambas:Video CNN]Setiap orang diharuskan mengenakan masker.
"Enggak betah juga karena setiap hari, kami selalu harus mengenakan masker. Setiap mandi ganti dan selama di Wuhan kami selalu dibekali masker satu boks," katanya.
Yusuf menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Wuhan dan Indonesia yang telah optimal dalam memberikan perhatian kepadanya dan teman-temannya sehingga sekarang bisa menjauh dari pusat penyebaran wabah Virus Corona.
"Terima kasih juga buat pemerintah atas partisipasinya kepada siswa-siswi yang ada di Wuhan. Juga pemerintah Wuhan yang sudah sangat proaktif menangani wabah Corona ini," katanya.
Pemerintah hari ini memulangkan 237 WNI dari Wuhan, China ke kampung halaman mereka masing-masing. Pemulangan dilakukan setelah ke-237 WNI tersebut dikarantina dan diobservasi di Natuna selama 14 hari.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan hasil observasi menunjukkan bahwa WNI tersebut sehat dan bebas infeksi Virus Corona.
(agt)