Banjir dan Longsor Kepung Akses Geopark Ciletuh Sukabumi

CNN Indonesia
Senin, 17 Feb 2020 10:53 WIB
Warga di kawasan wisata Geopark Ciletuh, Sukabumi belum bisa bergerak bebas karena masih ada jalan yang tertutup longsor dan tergenang banjir.
Kawasan Wisata Geopark Ciletuh, Palabuhan Ratu, Sukabumi. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akses jalan menuju objek wisata Geopark Ciletuh, Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikepung banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang turun sejak Minggu, (16/2) hingga Senin, (17/2).

"Laporan sementara petugas kami di lapangan ada empat titik longsor yakni di Kampung Cipeucang, Desa Taman Jaya; Kampung Cibuti, Desa Giri Mukti; Kampung Batu Cakup, Desa Ciemas; dan Kampung Pasir Muncang, Desa Giri Mukti, Kecamatan Ciemas," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.

Untuk peristiwa banjir terjadi di Kampung Batu Karut, RT 03/06, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Jampang Tengah. Banjir bandang ini disebabkan volume air Sungai Cipicung mengalami peningkatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir di Kampung Batu Karut membuat pondasi jembatan penghubung antardesa sepanjang 12 meter dengan lebar 1,5 meter terancam ambruk.

Daeng mengatakan jembatan tersebut bahkan tidak bisa lagi dilalui kendaraan seperti sepeda motor. Warga terpaksa mengalihkan perjalanan ke lokasi lain yang lebih jauh.

Dia menambahkan sampai saat ini warga yang berada di kawasan objek wisata Geopark Ciletuh, Palabuhan Ratu seperti Pantai Palampang, belum bisa melintas, Akses jalan masih ada yang tertutup longsor dan tergenang banjir.

BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya untuk mengevakuasi material longsoran yang menutup jalan. Daeng mengklaim pihaknya juga sedang membuat jembatan darurat agar bisa dilalui kendaraan.

[Gambas:Video CNN]
Banjir juga melanda Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Informasi sementara disebut air sudah mulai surut, namun banjir susulan berpotensi melanda karena hingga Senin hujan masih mengguyur kawasan itu.

"Pada kejadian bencana ini kami belum menerima laporan adanya korban jiwa, hanya beberapa fasilitas umum dan rumah warga yang rusak. Petugas kami pun masih berada di lokasi untuk membantu warga sekaligus melakukan pendataan," ujar Daeng.

Daeng mengimbau kepada warga maupun wisatawan untuk selalu waspada dan taat akan aturan serta imbauan dari petugas keamanan objek wisata, karena dalam sepekan terakhir ini cuaca kurang bersahabat. (antara/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER