Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)
Wiranto mengatakan bakal menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengevakuasi 78 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi awak di kapal pesiar Jepang, Diamond Princess.
Kapal pesiar itu diketahui masih dikarantina akibat penyebaran
virus corona. Sebanyak 78 WNI itu sendiri sampai saat ini dinyatakan negatif virus corona.
"Ya dicatat, akan disarankan (kepada Presiden Jokowi untuk dievakuasi)," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Wiranto tak bicara banyak kapan pihaknya akan menyarankan hal itu ke Jokowi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Perlindungan Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto meminta semua pihak tak paranoid dengan dengan keberadaan WNI yang masih berada di kapal pesiar milik Jepang itu. Meskipun demikian, pihaknya akan tetap berhati-hati.
"Sebenarnya kita tak boleh paranoid juga. Memang betul bahwa kapal pesiar itu berasal dari daerah endemis, ya kami akan berhati-hati di dalam kaitan ini," kata Yurianto.
Yurianto menjelaskan virus corona tak ditularkan melalui pandangan mata manusia maupun debu-debu yang terbang. Virus yang berasal dari wilayah Wuhan, Provinsi Hubei, China itu, dapat menular jika melakukan kontak dekat dengan penderita yang terkonfirmasi positif.
"Penyakit ini ditularkan dengan faktor pembawa manusia bukan alat angkut dan bukan barang," ujarnya.
 Beberapa negara tetangga Indonesia yang dilanda virus corona. (CNN Indonesia/Fajrian) |
Kementerian Luar Negeri menyatakan 78 WNI yang menjadi awak di kapal pesiar Jepang, Diamond Princess, sampai saat ini masih berada di atas kapal yang dikarantina akibat virus corona. Namun, mereka sampai saat ini dinyatakan negatif virus corona (Covid-19).
"Terkonfirmasi tidak ada WNI yang terinfeksi. 78 WNI sampai saat ini dalam keadaan sehat," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui pesan singkat, Jumat (14/2).
Judha mengatakan pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo terus berkoordinasi dengan lembaga setempat untuk mengetahui perkembangan penanganan karantina di kapal pesiar tersebut.
Selain rutin mengirim bantuan logistik berupa makanan instan dan vitamin c, Judha juga menuturkan KBRI di Tokyo telah membentuk grup WhatsApp dengan para WNI di kapal pesiar untuk memudahkan komunikasi.
Kemlu RI juga disebut bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan RI untuk berkoordinasi dengan dua perusahaan yang memberangkatkan para WNI tersebut untuk memastikan pelindungan bagi mereka.
"Kemlu juga telah menghubungi keluarga para kru WNI untuk menyampaikan perkembangan terakhir," bunyi pernyataan Kemlu RI.
[Gambas:Video CNN] (fra/pmg)