Warga Batan Indah Mengaku Terbiasa dengan Zat Radioaktif

CNN Indonesia
Rabu, 19 Feb 2020 06:21 WIB
Warga Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, tidak khawatir dengan keberadaan zat radioaktif di dekat rumahnya.
Pembersihan limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Kusno (64) mengaku tidak khawatir dengan keberadaan zat radioaktif di dekat rumahnya. Pernyataan itu ia sampaikan merespons temuan zat radioaktif jenis caesium-137 di dekat rumah Kusno.

"Ah, saya udah biasa hadapi kayak gini. Kan, saya kerjanya di nuklir," kata Kusno di Perumahan Batan Indah, Selasa (18/2).

Pegawai pensiunan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) itu juga merupakan satu dari sembilan warga yang telah menjalani whole body counting (WBC) atau proses pemeriksaan oleh Batan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senin (17/2) lalu Batan telah melakukan proses WBC untuk memastikan nilai paparan yang diterima warga akibat keberadaan zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong.

"Hasilnya negatif terhadap radiasi," katanya.

Meski hasil belum dikeluarkan secara resmi oleh Batan, namun Kusno memastikan tak ada paparan di atas ambang normal di tubuhnya. Ia memastikan hal itu lantaran sudah terbiasa menerima paparan zat radioaktif sejak bekerja di Batan.

Kusno juga menganggap janggal temuan zat radioaktif aktif dekat rumahnya. Ia bahkan menduga unsur kimia yang biasa digunakan industri itu sudah lama berada di lahan kosong tersebut.

"Kalau melihat itu sudah lama, kalau melihat sekitarnya. Kemungkinan bisa (10 tahun)," ujar Kusno.

Warga Batan Indah Mengaku Terbiasa dengan Zat RadioaktifBatan melakukan pembersihan pada area terpapar zat radioaktif di Perumahan Batan Indah Tangerang Selatan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Kusno menjelaskan zat itu mestinya tak berada sembarangan di suatu tempat, apalagi berada di permukiman warga. Ia menambahkan unsur zat dengan kode Ca-137 itu memiliki masa kadar radiasi hingga 30 tahun.

"Radiasinya menyebar ke sekitarnya, tapi lama-lama menghilang sendiri," ujarnya.

Kusno berharap proses ini bisa segera ditindaklanjuti kepolisian.

Pengangkutan Sisa Zat Radioaktif

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Batan Heru Umbara memprediksi proses pembersihan sisa-sisa paparan zat radioaktif yang mengontaminasi sebidang tanah di Perumahan Batan Indah, Serpong Tangerang Selatan rampung akhir pekan ini.

Proses itu lebih cepat dari prediksi Heru sebelumnya yang akan memakan waktu hingga 20 hari.

"Bu Wali (Wali Kota Tangsel) juga ke sini minta, 'Pak Heru, kalau bisa ini dicepetin'," kata Heru menirukan instruksi Wali Kota Tangsel, di Perumahan Batan Indah.

Namun demikian, Heru enggan memastikan hal itu. Pihaknya hanya melakukan strategi agar proses pengangkutan sisa tanah dan vegetasi yang terkontaminasi bisa lebih cepat dilakukan.

Warga Batan Indah Mengaku Terbiasa dengan Zat RadioaktifPembersihan limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Memasuki hari keenam, Heru menjelaskan pihaknya telah melakukan coring atau pengeboran lebih dalam untuk mengambil sampel tanah. Tanah yang diambil lalu diukur nilai paparannya.

Strategi itu, kata Heru, dilakukan agar tim yang melakukan penggalian untuk membersihkan sisa paparan zat radioaktif tak terlalu memakan banyak waktu. Hingga hari keenam, penggalian oleh tim telah mengambil tanah terpapar hingga kedalaman 80 sentimeter.

Kedalaman itu ditambah 40 sentimeter dengan proses pengeboran kecil.

"Supaya apa yang kita ambil itu tidak semuanya. Kalau tanahnya sudah kecil ngapain lagi dibawa ke sana (Batan). Istilahnya tidak efisien," katanya.

Untuk mempercepat proses pembersihan, Heru mengatakan pihaknya juga akan menambah jumlah personel di lapangan dengan meminta satuan kerja lain. Meski belum memastikan jumlahnya, ia berharap bisa di atas 40 personel.

Heru mengatakan sejak hari pertama tim gabungan yang terdiri dari Batan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan tim Gegana kepolisian telah menerjunkan 38 personel lapangan setiap harinya untuk proses pengangkutan tanah paparan.

[Gambas:Video CNN]
Jumlah itu dibagi dalam empat sif pengerjaan dari pagi hingga sekitar pukul 15.00 WIB sore. Setiap sif, terdiri dari 7-10 personel lapangan dengan waktu pengerjaan sekitar 1 jam.

"Kalau di atas 40-an kan bisa di atas 4 shif. Jadi yang pertama itu punya waktu jeda untuk beristirahat gitu," lanjutnya.

Hingga Selasa (18/2) sore, tim gabungan telah mengangkut total 64 drum. Sementara totalnya, sejak hari pertama, kata Heru, telah mengangkut 199 drum berisi tanah kontaminasi zat caesium-137 tersebut.

Heru memprediksi hingga selesai proses pengangkutan, jumlahnya berada di bawah prediksi semula yakni 500 drum yang akan diangkut. Setelah pengangkutan selesai, proses selanjutnya adalah remediasi atau mengembalikan keadaan seperti semula.

"Nanti, setelah kita menyatakan clean, kita akan lakukan penebangan beberapa pohon," katanya.

(thr/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER