Tersangka Tak Dampingi Pramuka SMP Turi Susur Sungai

CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2020 20:13 WIB
Saat rilis di Mapolres Sleman, pembina pramuka tak mendampingi ratusan anggota pramuka SMPN 1 Turi Yogyakarta saat susur sungai Sempor yang berujung maut.
Petugas menyisir sungai mencari anggota pramuka SMPN 1 Turi yang hanyut saat kali meluap kala hujan lebat, Sleman, DI Yogyakarta, 22 Februari 2020. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Sleman, CNN Indonesia -- Polres Sleman telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus susur sungai Sempor yang mengakibatkan 10 siswa SMPN 1 Turi Yogyakarta tewas pada Jumat (21/2) pekan lalu.

Tiga tersangka yang berinisial IYA, DDS, dan R, merupakan pembina Pramuka yang bertanggung jawab atas kegiatan susur sungai para murid SMP anggota Pramuka tersebut.

Wakapolres Sleman, Kompol Akbar Bantilan mengatakan walau bertanggung jawab, tiga tersangka itu justru tidak turut mendampingi para siswa menyusuri sungai Sempor, di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY, pada 21 Februari 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembina yang ikut hanya empat orang [di luar tiga tersangka]," kata Akbar dalam Konferensi Pers di Mapolres Sleman, Selasa (24/2).

Selain itu, menurutnya, kegiatan susur sungai pada 21 Februari 2020 itu juga merupakan acara dadakan yang tak direncanakan sebelumnya.

"Sama sekali tidak ada kesiapannya," kata dia.

R menyatakan inisiatif susur sungai itu disampaikan IYA. R mengaku sebenarnya kurang senang dengan inisiatif IYA memerintahkan kegiatan susur sungai saat itu. Dia pun mengaku keberatan karena cuaca juga sudah mendung. Namun, dirinya tak kuasa menolak usulan tersebut.

"Saya menunggui di sekolah," ucap PNS yang dua tahun lagi akan purnatugas tersebut.

Sementara itu, IYA mengaku tak menduga cuaca mendung yang saat itu menurutnya tak terlalu tebal bisa membuat hujan lebat.

"Saya cek awalnya cuaca tidak masalah," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]
Tapi, hujan lebat turun hingga membuat aliran air sungai Sempor yang semula dangkal jadi meluap hingga menghanyutkan ratusan siswa pramuka yang sedang melakukan susur sungai.

IYA mengatakan dirinya menggagas susur sungai itu sebenarnya digelar untuk mengenalkan para siswa terhadap alam, terutama sungai. Dia pun mengaku menyesal, lalu meminta maaf terutama kepada keluarga korban yang tewas karena terhanyut saat susur sungai tersebut.

"Saya akan terima apapun putusannya," imbuhnya.


(tri/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER