Cemas dan Kaget, Nasib Jemaah Umrah di Bandara Juanda

CNN Indonesia
Kamis, 27 Feb 2020 18:55 WIB
Pergi ke Tanah Suci yang dinantikan calon jemaah umrah dibatalkan lantaran ada larangan dari Arab Saudi. Ratusan orang tertahan di Bandara Juanda, Surabaya.
Pergi ke Tanah Suci yang dinantikan calon jemaah umrah dibatalkan lantaran ada larangan dari Arab Saudi. Ratusan orang tertahan di Bandara Juanda, Surabaya. (CNN Indonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia -- Ratusan calon jemaah umrah asal Jawa Timur memadati Terminal I Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis (27/2). Mereka tertahan dan tak bisa berangkat lantaran kebijakan penangguhan umrah yang baru dikeluarkan Arab Saudi.

Salah satunya calon jemaah umrah asal Sidoarjo, M. Syaifullah Maksum (41). Raut wajahnya tampak kecewa. Mestinya, hari ini ia bersama istri dan anak-anaknya berangkat menuju tanah suci. Namun hal itu kandas begitu saja.


"Saya dan keluarga mestinya berangkat hari ini, tapi tadi pagi dengar berita itu, saya cemas sekaligus kaget," kata Syaifullah kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benar saja, kecemasan Syaifullah bersambut. Saat tiba di bandara sekira pukul 13.30 WIB, pihak maskapai mengumumkan bahwa pesawat yang seharusnya ditumpangi bersama ratusan jemaah lain yang dijadwalkan berangkat pukul 16.15 WIB, dibatalkan.

Ia menyayangkan kenapa penerapan larangan tersebut begitu mendadak dilakukan hari ini juga. Padahal segala persyaratan sudah dipenuhi bersama keluarga, tiket dan juga visa umrah.

"Ya, sangat disayangkan kenapa aturan itu keluar, lantas langsung dikeluarkan hari ini," ujarnya.

Ratusan calon jemaah umrah asal Jawa Timur memadati terminal 1 Bandara Internasional Juanda, Surabaya. (CNN Indonesia/Farid)
Niat Syaifullah mengajak sang buah hati berkunjung dan beribadah ke tanah suci pun terpaksa harus pupus. Padahal, kata dia, ini momen yang dinanti-nantikan oleh dua anak laki-lakinya.

"Saya ajak anak-anak saya ini, mereka sudah senang mau berangkat hari ini, tapi ada larangan ini tiba-tiba, ya mau bagaimana lagi," katanya.


Kendati demikian, Syaifullah tak mau berlarut-larut, ia berharap pemerintah bisa segera mencari solusi terbaik yang tak merugikan pihak manapun.

"Ya, ini kan memang keputusan dari sana, dari kerajaan (Arab Saudi), saya berharap pemerintah bisa mencarikan solusi, secepatnya," ujar Syaifullah.

Sejumlah calon jemaah umrah tertahan di Bandara Juanda, Surabaya. Mereka tak bisa berangkat lantaran ada kebijakan penangguhan umrah yang dikeluarkan Arab Saudi. (CNN Indonesia/Farid)
Sementara itu calon jemaah umrah lain, Fidia Rahmadika (25) mengaku baru mengetahui informasi larangan umrah tersebut baru siang tadi dari pihak maskapai penerbangan.

Mestinya, kata Fidia, ia dan 15 orang keluarga besarnya berangkat menuju Arab Saudi pukul 16.15 WIB tadi. Namun hingga pukul 16.30 WIB dirinya masih bertahan di lobi bandara dan masih berharap agar tetap bisa berangkat.

"Visa dan segala macam persyaratan sudah di tangan, ya kecewa kalau batal berangkat," kata calon jemaah asal Jombang Jawa Timur ini.

Lebih lanjut, salah satu jemaah lainnya, Ihsan Sobir (68) duduk lemas di sudut bandara. Ia kecewa, hal yang telah lama didambakan bisa berkunjung ke Makkah dan Madinah terpaksa harus dibatalkan hari ini.


Ihsan yang berangkat bersama besannya ini sudah lebih dari lima jam menunggu di bandara. Namun keputusan tetap tak berubah. Ia pun akan kembali ke daerah asalnya Situbondo.

Ia tak tahu mau menjelaskan apa lagi kepada para kerabat dan keluarganya yang pagi tadi mengantar dari Sitobondo. Apalagi prosesi selamatan dan syukuran sudah digelarnya di kampung halaman.

"Mau bilang apa saya kalau mereka tanya saya, kok malah pulang? Padahal di Sitobondo kalau berangkat (umrah) itu syukuran diantar sahabat dan kerabat segala macam, saya bilang gara-gara corona?" kata Ihsan, satu dari 186 calon jemaah umroh asal Sitobondo, Jawa Timur, yang batal berangkat.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, ratusan calon jemaah umroh mulai berangsur meninggalkan lobi bandara, menuju kota asalnya masing-masing.

Di sisi lain, Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan bahwa hari ini ada dua kali penerbangan rute Surabaya-Jeddah. Keberangkatan pertama telah dilakukan pukul 11.50 WIB, sementara keberangakatan kedua pukul 16.15 WIB dibatalkan.

"Data untuk SV 3591 rute Surabaya-Jeddah, dengan penumpang 438 jemaah sudah berangkat pukul 11.50 WIB tadi. Untuk SV 3813 dijadwalkan Pukul 16:15 WIB status dibatalkan," katanya.


[Gambas:Video CNN] (frd/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER