Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) dikepung oleh warga Desa Sukowono,
Jember, Jawa Timur saat menjalankan tugas
penyelidikan. Bahkan sempat dilaporkan ke polisi lantaran gerak geriknya dinilai mencurigakan.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan itu terjadi pada pertengahan Februari lalu. Ghufron menilai ada kesalahpahaman antara warga desa Sukowono dengan anggota KPK yang saat itu tengah melakukan penyelidikan.
"Karena kami pada saat melaksanakan penyelidikan kan ada dua model, model tertutup dan model yang terbuka," jelasnya kepada awak media di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ghufron menjelaskan bahwa tugas penyelidikan memang mengharuskan petugas terjun langsung ke masyarakat. Itu semua dilakukan dalam rangka mengumpulkan bukti.
"Petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai KPK karena memang
silence," terangnya.
Ghufron mengaku telah memanggil dua petugas yang bersangkutan. KPK akan menggali keterangan dari mereka guna mengetahui kejadian sebenarnya.
"Sudah kita panggil mereka ke KPK, dan sudah dua orang yang dilakukan penyelidikan," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]Dihimpun dari berbagai sumber, pengepungan terhadap tiga petugas KPK terjadi pada 17 Februari lalu. Mereka mengunjungi sejumlah titik di Desa Sukowono, Jember menggunakan mobil berplat L wilayah Surabaya sejak beberapa hari sebelumnya.
Gelagat mereka dicurigai warga setempat. Apalagi, warga mendapati mereka sempat memotret kantor Desa Sukowono, Jember.
Warga lalu mengepung tiga petugas KPK itu lalu membawanya ke Mapolsek Sukowono, Kabupaten Jember. Polsek Sukowono lalu memberi penjelasan pada warga bahwa mereka memang petugas KPK.
Ghufron menyebut tidak ada aksi persekusi dari warga, sehingga dipastikan ketiga anggota KPK kembali dalam keadaan baik-baik saja.
"Tidak ada pengeroyokan, tidak ada apa-apa, tim kami tidak ada yang mengalami apa-apa," ujar Ghufron.
(khr/bmw)