Waspada Corona, 31 Orang Dalam Pemantauan di RS Persahabatan

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 23:35 WIB
Sebanyak 31 orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona diperbolehkan tinggal di rumah dan akan dipantau oleh Dinkes setempat.
Sebanyak 31 orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona ditangani di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah mengatakan orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona yang ditangani pihaknya kini berjumlah 31.

"Jadi kemarin pas siang saya bilang ada 21 orang dalam pemantauan, sorenya 29, dan per pagi ini sudah ada 31 orang, namun itu semua tidak dirawat melainkan akan dipantau," ujar Rita di hadapan para wartawan di RSUP Persahabatan, Kamis (5/3).


Dia mengatakan 31 orang dalam pemantauan tersebut diperbolehkan tinggal di rumah dan akan dipantau perkembangannya oleh Dinas Kesehatan setempat. Sementara orang dalam pengawasan di RSUP Persahabatan tetap berjumlah 10.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam pengawasan tetap, masih 10 orang," lanjutnya.

Ada beberapa terminologi yang digunakan oleh Kementerian Kesehatan terkait suspect corona. Suspect corona sendiri ialah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif.

Waspada Corona, 31 Orang Dalam Pemantauan di RS PersahabatanInsert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian)
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan orang yang dipantau itu berasal dari negara yang diyakini terjadi penularan virus dari manusia ke manusia, seperti China, Jepang dan Korea Selatan.

"Pemantauan yang dilakukan mengantisipasi manakala yang bersangkutan sakit sehingga dengan cepat kita bisa melakukan pelacakan karena dipantau terus," kata Yurianto di kantornya beberapa waktu lalu.


"Ini jangan diartikan semua orang sakit," ujarnya.

Jika orang yang dipantau menunjukkan gejala influenza seperti batuk dan demam maka orang tersebut menurut Yurianto, secara khusus dijadikan pasien dalam pengawasan. Orang itu nantinya akan menjalani perawatan dan diisolasi.

"Pasien dalam pengawasan belum tentu suspect. Tentunya kami akan isolasi," jelas dia.

Dalam proses perawatan berjalan, jika si pasien berkeyakinan memiliki riwayat kontak dengan orang lain yang dinyatakan positif corona, Yurianto berujar, pasien tersebut akan menjadi suspect.

Waspada Corona, 31 Orang Dalam Pemantauan di RS PersahabatanPekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Surat Bebas Corona

Pihak RSUP Pershabatan menyatakan siap mengikuti kebijakan pemerintah untuk membuat surat pernyataan bebas corona. Namun, untuk menyatakan bebas corona itu tidak mudah karena ada kriteria tertentu.

"Kami akan mengikuti kebijakan yang dibuat (oleh pemerintah). Jika kebijakan itu ada, maka kita siap," ujarnya.

Rita tidak memaparkan kriteria tersebut secara detail, hanya saja ia menekankan jangan sampai surat pernyataan bebas corona itu dikeluarkan saat orang yang diperiksa dalam masa inkubasi.

Hingga saat ini pihaknya belum bisa membuat surat keterangan bebas corona. Pada hari sebelumnya, Rita mengatakan tidak ada cek khusus untuk corona di RSUP Persahabatan.


"Jadi sebenarnya tidak ada screening yang mengatakan 'oh orang ini bebas corona'. Tidak ada pemeriksaan khusus untuk corona kalau (pasien) yang datang itu datang tanpa gejala," ujar Rita, Rabu (4/3).

Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia mungkin saja mengeluarkan sertifikat bebas corona. Respons ini dikeluarkan Ma'ruf terkait dua WNI positif corona yang kini di rawat di RSPI Sulianti Saroso.

"Bahkan mungkin juga kita akan menerapkan sertifikasi bebas korona, dan kita juga akan meneliti jejak perjalanan kemana saja dia dan dari mana saja," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/3).

[Gambas:Video CNN] (ndn/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER