Alasan RK Tetapkan Status Siaga 1 Penanganan Corona di Jabar

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 21:24 WIB
Gubernur Jabar menyatakan sebanyak 52 rumah sakit di wilayah provinsi itu telah bersiaga untuk membantu penanganan risiko virus corona.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menetapkan status siaga satu di provinsi itu terkait penanganan virus corona (Covid-19). Pria yang akrab disapa Emil ini mengungkapkan alasan penetapan status tersebut.

"Definisi siaga itu ya kita bersiap. Makanya sebanyak 52 rumah sakit disiapkan. Dan sekarang kita masih menunggu status dari rumah sakit swasta untuk mana yang ikutan dalam persiapan isolasi ini," katanya usai menghadiri Rakor Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (4/3) malam.

Disinggung soal landasan siaga satu, Emil mengatakan Pemprov Jabar mendapatkan banyak laporan yang harus dikonfirmasi terkait virus Corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sejumlah daerah seperti Cirebon, Cianjur, Sukabumi dan Bandung melaporkan adanya pasien dalam pemantauan dan pengawasan.

"Nah ini (laporan) kan harus dikelola oleh sebuah sistem.....Yang dipantau jumlahnya puluhan. Jadi kenapa si siaga itu karena jumlah laporan semakin banyak," ujarnya.


Sebelumnnya, Emil mengumumkan penetapan status siaga 1 di Jawa Barat terkait penanganan virus corona pada 2 Maret lalu. Oleh karena itu, seluruh rumah sakit di 27 daerah Jabar pun harus bersiap menangani warga yang mengalami gejala mirip virus corona.

"Kita posisinya siaga satu virus corona di Jawa Barat," ujar Emil saat berada di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Senin (2/3) seperti dilansir Antara.

Di satu sisi, Mendagri Tito Karnavian telah mengirimkan telegram ke seluruh kepala daerah di Indonesia agar tak memberikan reaksi berlebihan dalam memberikan informasi seputar virus corona (Covid-19).

"Untuk mencegah simpang siur berita, informasi terkait Covid-19 dilakukan satu pintu melalui pusat informasi virus corona pada Kemenkes RI," kata dia dalam telegram tersebut.

Sementara itu, RK telah mengaktifkan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat. Pikobar yang resmi dibuka pada Rabu (4/3) dan bermarkas di Gedung Sate, Bandung.

Bagi warga yang ingin mendapatkan informasi atau mengadu, Dinas Kesehatan Provinsi Jabar membuka Hotline Covid-19 di nomor: 0811-2093-306, dan Emergency Kesehatan: 119.

[Gambas:Video CNN]

Sejauh ini, Pikobar telah menerima sebanyak 102 pertanyaan dan pengaduan dari masyarakat terkait virus Corona. Kabiro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar Hermansyah mengatakan jumlah pertanyaan dan pengaduan itu terhitung sejak Pikobar yang resmi dibuka pada Rabu (4/3) hingga sampai Kamis (5/3) pukul 07.30 WIB.

"Pertanyaan dan pengaduan masyarakat seputar masker, hand sanitizer, cara pencegahan dan pengendalian Covid-19, dan alur kepulangan dari luar negeri," kata Hermansyah, Kamis (5/3).

Melihat respons masyarakat yang membutuhkan informasi terkait Covid-19, Hermansyah mengatakan perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi oleh pihak-pihak terkait.


(kid/hyg/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER