Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Kesehatan menyatakan dua pasien positif
virus corona covid-19 bakal pulang jika dalam dua kali pemeriksaan ulang hasilnya negatif. Kedua pasien asal Depok, Jawa Barat itu saat ini masih menjalani perawatan di RS Penyakit Infeksi Sulianto Saroso, Jakarta sejak Minggu, 1 Maret lalu.
"Rencana kami lima hari sejak masuk rumah sakit akan dilakukan pemeriksaan ulang," ujar Juru Bicara pemerintah penanganan virus corona, Achmad Yurianto di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (5/3).
"Mana kala hasilnya negatif, dua hari kemudian diperiksa lagi. Kalau hasilnya negatif akan kami pulangkan," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Achmad menegaskan bahwa proses pemeriksaan itu telah sesuai prosedur standar yang diterapkan di seluruh dunia. Kedua pasien itu sendiri saat ini disebut membaik.
"Kedua pasien sejak datang sampai hari ini masih tidak menggunakan oksigen karena tidak sesak. Dan tidak menggunakan infus. Sekarang masih batuk, jarang-jarang dan sudah tidak panas," katanya.
Selain dua orang yang positif virus corona tersebut, RSPI Sulianti Saroso saat ini juga mengisolasi tujuh pasien suspect atau terduga corona lainnya.
Sebagian pasien yang diisolasi itu disebut pernah melakukan kontak langsung dengan dua pasien positif corona tersebut, dan beberapa lainnya tercatat pernah melakukan perjalanan ke negara-negara yang menjadi episentrum virus corona.
[Gambas:Video CNN]Belum Ada Obat Sembuhkan CoronaAchmah lebih lanjut menjelaskan, sampai saat ini belum ada obat yang spesifik dapat menyembuhkan infeksi virus corona. Dia mengatakan virus corona termasuk penyakit
self limited disease atau dapat sembuh sendiri sehingga upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga daya tahan tubuh.
"Sampai saat ini secara resmi WHO dan dunia belum menemukan obat yang spesifik untuk virus ini. Kalau daya tubuh kita baik maka virus ini akan turun," ujar Achmad.
Achmad tak menampik, obat-obatan maupun minum herbal juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan demikian virus akan melemah.
Namun ia menegaskan bahwa obat-obatan herbal pun belum mampu menyembuhkan virus tersebut.
"Terkait penggunaan herbal dan lainnya dalam konteks meningkatkan daya tahan tubuh bagus. Tapi bukan untuk membunuh virusnya," katanya.
Menurut Achmad, obat-obatan herbal juga digunakan pasien terinfeksi corona di China untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pihak rumah sakit biasanya juga memberikan suplemen tambahan.
"Standarnya sama. Di China pun pasien diberi herbal dan sebagainya, sama, tidak ada masalah dengan itu," ucap Achmad.
Selain obat, lanjut dia, belum ada negara yang menemukan vaksin untuk mencegah corona. Ia menuturkan ada sejumlah negara termasuk China yang telah menemukan formula vaksin untuk diuji coba. Namun, menurutnya, formula itu belum bisa menjadi standar baku dunia.
"Itu sudah diuji coba karena sampelnya banyak dan memberi gambaran bagus. Tapi ini belum bisa jadi standar baku dunia, jadi kita tidak andalkan itu tapi dengan perbaiki imunitas karena ini
self limited disease. Terbukti 50 persen lebih sembuh dengan baik," jelasnya.
(psp/osc)