Pasien yang Diisolasi di RSUP Sardjito Yogyakarta Meninggal

CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2020 15:12 WIB
Satu pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUP Sardjito Yogyakarta meninggal. Hasil uji Lab pasien tersebut berusia 75 tahun, menurut pihak RS, negatif Corona.
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta. (CNN Indonesia/Trie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pasien yang sebelumnya diisolasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta meninggal dunia, pada Kamis (5/3). Hasil pemeriksaan laboraturium yang baru keluar beberapa jam setelah pasien meninggal, menunjukkan pasien negatif virus corona.

Pelaksana Tugas Harian (Plh) Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Rukmono Siswihanto menjelaskan, pada saat pasien meninggal dunia sekitar pukul 11.30 WIB, belum ada konfirmasi terkait hasil uji Laboratorium LitbangKes Kementerian Kesehatan RI yang menyatakan status pasien.

Menurut Rukmono, pihak Rumah Sakit sempat mengambil spesimen pasien untuk diteliti. Uji laboratorium terhadap pasien berusia sekitar 75 tahun tersebut dilakukan untuk mendeteksi MERS-Cov dan Covid19. Mengingat, pasien jatuh sakit sepulang Umrah di Tanah Suci.
 
"Saat pasien masuk, tim medis RSUP Dr Sardjito memberikan kriteria pengawasan terhadap pasien ini. Dasar penetapannya karena kondisi pasien mengalami demam, batuk dan sesak nafas ditambah pernah masuk negara yang terdapat Covid-19 (transit Malaysia)," jelas Rukmono dalam jumpa pers di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Jumat (6/3).
Dokter Konsultan Paru RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Ika Trisnawati menambahkan, pihaknya baru mendapatkan hasil uji lab LitbangKes pada Kamis (5/3) sore dan hasilnya negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun karena pemulasaraan jenazah selesai sebelum ada konfirmasi hasil lab, maka penanganannya tetap sesuai standar Covid19.

"Tapi begitu ada hasil lab-nya, kami langsung memberitahukan kepada pihak keluarga," tegas Ika.

[Gambas:Video CNN]

Sementara Dokter Spesialis Pulmonologi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Munawar Gani mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, pasien berinisial R diduga mengalami pneumonia bacterial (infeksi paru-paru karena bakteri) bukan virus, dan meninggal karena suddent cardial death atau kematian mendadak yang disebabkan oleh jantung.

"Pasien dulu pernah ada riwayat gangguan jantung," tuturnya.

Kepala Bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan menambahkan, almarhumah dibawa ke kampung halamanny di Bengkulu pada Jumat, pukul 08.00 WIB melalui jalur udara.
(sut/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER