Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP
PDIP) Bambang Wuryanto menyatakan bahwa partainya telah memutuskan nama yang akan mendapatkan rekomendasi untuk maju sebagai calon walikota
Solo, Jawa Tengah di Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) 2020.
Namun, ia menolak menyampaikan nama yang telah diputuskan mendapatkan rekomendasi tersebut. Menurutnya, pengumuman tergantung Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum (Ketum) PDIP
Megawati Soekarnoputri sebagai pemilik kewenangan.
"Solo sudah selesai,
wis ono list. Siapa Pak Pacul? Bukan hak saya, Pak Sekjen. Sudah (diputuskan) di depan Ketum sudah selesai. Saya kalau soal diumumkan kapan tergantung pada Sekjen dan Ketum," kata sosok yang akrab disapa Bambang Pacul itu kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (9/3).
Berbeda dengan Solo, menurutnya, DPP PDIP belum memutuskan nama cawalkot yang akan diusung untuk bertarung di Pilkada Medan. Bambang menerangkan, Pilkada Medan memiliki tingkat keruwetan yang lebih dibandingkan Pilkada Solo.
Dia mengatakan langkah politik Bobby Nasution yang mendaftar di banyak partai untuk maju sebagai cawalkot Medan menjadi salah satu alasan partainya belum membuat keputusan hingga saat ini.
"kalau Gibran daftarnya hanya PDIP. Tapi kalau Bobby daftar tidak hanya di PDIP, dia juga mendaftar di partai lain," tutur Bambang.
"Jadi tingkat keruwetannya lebih tinggi di Medan karena Bobby daftar dibanyak partai," kata dia.
[Gambas:Video CNN]Pun demikian, lanjutnya, dengan nama cawalkot yang akan diusung di Pilkada Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya, DPP PDIP belum membuat keputusan hingga saat ini.
Lebih jauh, dia memprediksi pengumuman nama yang direkomendasikan untuk menjadi calon kepala daerah dari PDIP akan dilakukan pada akhir Maret 2020 ini.
"Akhir Maret paling mentok. Hitungan, akhir Maret itu semua sudah selesai," katanya.
Pilkada Solo dan Pilkada Medan menjadi sorotan publik, karena dua anggota keluarga Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasition berniat maju sebagai cawalkot di dua kota tersebut.
Dinamika paling panas terjadi di Solo karena PDIP Solo berencana mengusung sosok bukan Gibran yakni Achmad Purnomo dengan Teguh Prakosa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mts/gil)