Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (
PBNU) menunda penyelengaraan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2020 demi mencegah penyebaran
Virus Corona atau Covid-19.
Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2020 semula akan digelar pada 18-19 Maret di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah.
Penundaan Munas dan Konbes tercatat lewat surat edaran Nomor 3944/C.I.34/03/2020 yang dikeluarkan PBNU tertanggal 11 Maret 2020. Surat tersebut ditandangani oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal Helmy Faisal Zaini, Katib Aam Yahya Cholil Staquf, dan Pejabat Rais Aam Miftahul Akhyar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehubungan dengan adanya Wabah Virus Corona (SARS-coV 2/COVID-19), maka sebagai bagian upaya kita untuk membangun kewaspadaan dan membantu pemerintah dalam mencegah meluasnya penularan virus tersebut, dengan ini disampaikan bahwa Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2020 yang sedianya diselenggarakan pada tanggal 18-19 Maret 2020 ditunda," demikian bunyi surat tersebut seperti dikutip
CNNIndonesia.com, Kamis (12/3).
Surat edaran itu ditujukan untuk semua pengurus wilayah NU se-Indonesia dan tuan rumah Munas dan Konbes NU 2020, yakni Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang.
[Gambas:Video CNN]Disebutkan dalam surat itu, penundaan Munas dan Konbes NU 2020 dilakukan sampai ada pemberitahuan berikutnya. Selain itu, surat edaran juga menyatakan keputusan untuk menunda gelaran besar NU itu bukan karena panik atau cemas, namun untuk kepentingan bersama.
Senada, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNURobikin Emhas mengatakan penundaan Munas dan Konbes bukan karena pihaknya takut atau cemas dengan Corona, namun untuk kebaikan bersama. Sebab, kata dia, Munas dan Konbes itu akan dihadiri ratusan peserta dan jemaat NU.
Robikin mengutip sebuah kaidah fiqih dengan pernyataannya itu, yakni mencegah bahaya lebih penting dibanding melakukan sebuah kebaikan atau kegiatan yang bermanfaat.
"Hal ini sebagimana kaidah fiqih
dar'ul mafasid muqaddamun 'ala jalbil mashalih," kata Robikin lewat pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (12/3).
(thr/arh)