Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengaku belum mengantongi data 696 warga negara Indonesia (
WNI) yang mengikuti tabligh akbar di
Malaysia yang diikuti oleh 12 orang positif
corona.
"Masih kita
tracing. Enggak tahu orangnya siapa itu. Enggak tahu orangnya dari mana," ujar juru bicara pemerintah khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di Jakarta, Sabtu (14/3).
Yuri melontarkan pengakuan ini setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan meminta ratusan WNI peserta Tabligh Akbar di Masjid Sri Petaling pada 28 Februari-1 Maret itu untuk memeriksakan diri jika ada keluhan kesehatan dan mengikuti tes corona.
"Diimbau agar memeriksakan diri jika ada keluhan kesehatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyatakan tindakan itu harus diambil guna mencegah penularan virus corona kepada seluruh masyarakat Indonesia lainnya.
Kementerian Kesehatan Malaysia sendiri sebelumnya mengumumkan 12 kasus corona baru pada Kamis (12/3). Mereka diketahui menghadiri tabligh akbar di Masjid Sri Petaling yang dihadiri 10 ribu peserta tersebut.
KBRI di Kuala Lumpur lantas mengeluarkan surat edaran khusus bagi WNI di Malaysia yang mengikuti kegiatan tabligh akbar tersebut.
"Meminta warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Malaysia dan hadir dalam Tabligh Akbar di Masjid Sri Petaling untuk melakukan tes corona," kata Agus.
[Gambas:Video CNN]Selain itu, mereka juga mengimbau WNI yang menghadiri tabligh akbar tersebut agar menghubungi hotline Crisis Preparedness and Reponse Centre (CPRC) Kementerian Kesehatan Malaysia dan KBRI Kuala Lumpur.
"Melalui nomor 03 88810200, 03 888 10600, 03 888 10700 atau menghubungi KBRI Kuala Lumpur nomer telepon 03 21164016/4017 dapat juga melalui WhatsApp 017 5007047," kata Agus.
(rzr/has)