Semarang, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo menyatakan seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal hari ini di Rumah Sakit Dokter Moewardi
Solo belum tentu terjangkit
virus corona covid-19.
"Saat ini dilakukan kontrol terkait kasus meninggalnya pasien tersebut. Termasuk penelusuran mengapa pasien masuk PDP. Belum diketahui juga hasil tes laboratorium apakah positif atau negatif corona," kata Ganjar dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (19/3).
Dari data disebutkan pasien PDP yang meninggal di Solo merupakan pria berusia 60 tahun, warga Sukoharjo, yang masuk dari rujukan sebuah Rumah Sakit swasta di Solo.
"Laki -laki 60 tahun, PDP dari Sukoharjo, masuk kemarin, rujukan rumah sakit swasta di Solo," terang Ganjar,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil rekam jejak, pasien tersebut tidak bepergian ke luar kota atau daerah tertentu. Diagnosa sementara pasien menderita infeksi saluran pernafasan
Ganjar sebelumnya pada Selasa (17/3) mengumumkan seorang pasien positif corona meninggal. Pasien tersebut adalah warga Semarang berjenis kelamin pria usia 43 tahun yang dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang selama 10 hari.
Pasien meninggal dunia pada Selasa (17/3) pukul 03.00 WIB setelah dinyatakan positif corona pada Senin (16/3) sore. Dari hasil rekam jejak, pasien tersebut aktif beraktivitas dan terakhir kali melakukan perjalanan ke Bali.
[Gambas:Video CNN]Kematian pasien warga Semarang tersebut menambah jumlah penderita corona yang meninggal di Jawa Tengah menjadi dua orang. Warga Jateng pertama yang meninggal adalah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Dokter Moewardi Solo.
(gil/dmr/gil)