Cegah Corona, Bandung Alihkan Ibadah Gereja ke Rumah Umat

CNN Indonesia
Minggu, 22 Mar 2020 04:15 WIB
Guna mencegah penyebaran virus corona, gereja di Bandung bakal alihkan ibadah ke rumah umat dan secara online.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/M. Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin gereja-gereja di Kota Bandung telah menyepakati terkait antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. Gereja-gereja di Kota Bandung diimbau mengalihkan ibadah Sabtu dan Minggu (21-22 dan 28-29 Maret 2020) dari gedung-gedung gereja ke rumah jemaat masing-masing.

Ketua Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Bambang Widjaja mengatakan, sikap tersebut diambil berdasarkan rapat pemimpin gereja-gereja di Kota Bandung yang berasal dari 26 sinode gereja dan puluhan lembaga keumatan Kristen serta gereja yang mengikuti pertemuan tersebut melalui teleconference pada Kamis (19/3) lalu.

"Selain mengalihkan ibadah dari gedung gereja, hasil kesepakatan juga menghasilkan agar gereja yang memiliki fasilitas menyediakan ibadah secara online. Namun karena ini mendadak dan sebagian gereja tidak memiliki fasilitas, maka tata ibadah di rumah bisa dibagikan oleh pihak gereja," kata Bambang saat dihubungi, Sabtu (21/3).

Gereja-gereja di Bandung juga menyatakan siap bekerja sama untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19 di Kota Bandung bersama-sama dengan seluruh masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain pengalihan ibadah dan pernyataan bekerja sama memerangi Corona, butir dari kesepakatan gereja-gereja di Bandung adalah membentuk media center untuk komunikasi bersama dan demi mencegah berkembangnya hoaks tentang Covid-19.

"Kami menyepati bahwa untuk penanggulangan virus Corona ini perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Terutamanya terkait informasi pencegahan Covid-19," ujar Bambang. 

Adapun pernyataan sikap gereja-gereja Kristen di Bandung merujuk pada sejumlah imbauan dan surat edaran.

Di antaranya, imbauan Presiden Joko Widodo tentang bekerja, belajar dan beribadah di rumah, surat keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19, surat edaran Wali Kota Bandung 14 Maret 2020, dan surat imbauan MPH PGI 16 Maret tentang wabah Covid-19.

Bambang menjelaskan, sikap peniadaan ibadah di gereja untuk sementara waktu di Kota Bandung menjadi rujukan bagi gereja di kota atau kabupaten lain. Dia berharap situasi ini bisa segera membaik dan jemaat bisa mengikuti kegiatan ibadah dengan secara nyaman.

"Sudah menjadi tanggung jawab kami untuk ikut menjaga kesehatan warga gereja dan masyarakat, serta di dalam upaya untuk memutus penjalaran dari wabah Covid-19," ujarnya.

Untuk memutus penularan Covid-19, gereja juga mengajak jemaat untuk terlibat aktif dalam upaya penanganan virus Ccorona. Salah satunya, membagikan masker dan hand sanitizer, bukan hanya untuk jemaat tapi juga untuk warga lain yang membutuhkan.

"Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tenaga medis yang telah bahu-membahu bersama dengan pemerintah untuk menolong para korban dari Covid-19. Doa kami bersama, Tuhan menolong kita bangsa Indonesia, melewati masa yang tidak mudah untuk mencapai masa depan yang lebih indah lagi," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Misa Daring

Terkait kebijakan meniadakan ibadah tatap muka juga dilakukan umat Katolik di Bandung. Keputusan itu termuat dalam Surat Gembala Uskup Bandung Antonius Subianto Bunjamin, OSC.

Gereja-gereja paroki di Kota Bandung dan sekitarnya menanggapi surat yang diedarkan Uskup Bandung sejak Jumat (20/3) tersebut dengan menerbitkan pengumuman peniadaan ibadah ekaristi tatap muka.

Di Gereja Katedral Santo Petrus, ibadah ekaritsi bersama umat ditiadakan hingga 3 April 2020 mendatang. Perpanjangan peniadaan ibadah ini berlaku baik mingguan maupun harian yang dapat diperpanjang sesuai kondisi terkini.

Pihak gereja akan menyediakan layanan streaming video di jam-jam tertentu sebagai ganti ibadah publik. Adapun jadwal ibadah bisa dilihat umat lewat laman resmi dan akun media sosial Gereja Katedral.

"Mengikuti surat arahan dari Uskup Bandung, dilanjutkan dengan surat resmi dari Pastor Paroki Katedral Bandung, pihak Katedral secara resmi mengeluarkan penetapan meniadakan seluruh misa, dan mengganti dengan live streaming," tutur Seksi Komunikasi dan Sosial Katedral Bandung Ceacilia Amanda.

Selain Katedral Bandung, Paroki Santa Odilia di Jalan Cikutra juga mengumumkan peniadaan ekaristi mulai Sabtu (21/3) ini. Sebagai gantinya, gereja memberikan tautan layanan ibadah secara daring bagi umat.

Peniadaan ekaristi tatap muka juga diumumkan Paroki Santo Fransiskus Xaverius di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Pihak paroki mengajak seluruh umat untuk bersama-sama meningkatkan solidaritas, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. (hyg/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER