Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X memilih menggunakan strategi
calm down ketimbang penutupan akses atau
lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayahnya.
Menrutnya strategi
calm down dapat menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri supaya masyarakat tetap ingat dan waspada.
Salah satu strategi
calm down, menurut Sultan HB X dengan mewajibkan masyarakat yang merasa kurang sehat dengan gejala mirip corona, mengisolasi diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau merasa kurang sehat harus memiliki kesadaran dan menerima kalau wajib mengisolasi diri pribadi selama 14 hari, sama dengan masa inkubasi penyakitnya," ucap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/3).
Kebijakan
calm down, kata dia, sedapat mungkin dapat memperlambat merebaknya pandemi penyakit corona. Dia juga meminta masyarakat membersihkan lingkungannya, menjaga jarak aman, dan sedapat mungkin menghindari keramaian.
"Doa saya untuk seluruh warga: "Sehat, sehat, sehat!". Semoga Gusti Allah berkenan meridhai-Nya. Amin," kata Sultan.
Pada 18 Maret 2020, Sultan menyatakan dua warganya positif terjangkit corona. Salah satunya pasien pria berusia 58 tahun yang kini diisolasi di RSUP dr Sardjito.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembayun Setianingastutie mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi dari Kementerian Kesehatan. Hasil tes spesimen, pasien berusia 58 tahun itu dinyatakan positif.
Jumlah total pasien yang positif terinfeksi Covid-19 di DIY menjadi dua orang. Pasien pertama balita berusia tiga tahun yang pernah mengunjungi Kota Depok. Selain itu, ada 24 orang pasien dalam pengawasan.
(sut/ugo)