Formappi: Anggota DPR Tes Corona Jangan Manfaatkan Kekuasaan

CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2020 20:25 WIB
Formappi mengingatkan seluruh anggota DPR yang menjalani tes corona harus membayarnya dengan kerja positif membantu pemerintah menangani virus itu.
Rapat Paripurna DPR. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengkritik tes kesehatan virus corona (Covid-19) untuk para anggota DPR RI dan keluarganya di saat sebagian masyarakat kesulitan untuk mengakses tes kesehatan tersebut.

Lucius menyatakan tes kesehatan yang didahulukan itu harus dibayar dengan kerja positif anggota dewan untuk masyarakat.

"Jangan sampai mereka hanya memanfaatkan kekuasaan untuk dilayani cepat, tetapi setelahnya tak berkontribusi untuk menyelesaikan persoalan," kata Lucius kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lucius mencoba berpikir positif bahwa tes kesehatan untuk anggota dewan dipercepat agar mereka bisa langsung bekerja. Apalagi, mereka baru saja menyelesaikan masa reses untuk bertemu banyak pemilihnya di daerah masing-masing.

Namun DPR juga harus bekerja lebih keras usai menjalani tes kesehatan. Fokus kerja utarama adalah bersama pemerintah menangani krisis corona.

"Jika semua anggota sehat, maka kita tinggal menuntut kinerja mereka yang harus dibuktikan," tuturnya.

"Jangan malah ongkang-ongkang kalau sudah dinyatakan sehat," ujar dia.

Sebelumnya, Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengatakan 575 anggota DPR RI akan menjalani tes kesehatan terkait virus corona (Covid-19). Keluarga anggota dewan juga akan ikut dalam tes tersebut.

Tes massal dan cepat (rapid test) rencananya dilakukan di kompleks perumahan DPR RI di Kalibata dan Ulujami, Jakarta Selatan.

Para anggota dewan dan keluarga akan diambil sampel darah untuk mendeteksi corona. Jika negatif, mereka akan diberi vaksin antiflu dan antipneumonia.

"Karena kan jumlah anggota dewan 575, kalau kali 4 saja rata-rata sekitar di atas 2 ribu keseluruhan, dengan pembantu dan driver barang kali," tutur Indra kepada wartawan, Senin (23/3). (dhf/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER