Jakarta, CNN Indonesia -- BNPB menegaskan keberadaan RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran terbatas untuk menangani pasien positif
virus corona (Covid-19), bukan tempat periksa
tes swab atau rapid test.
Hal itu disampaikan Kapusdatin BNPB, Agus Wibowo merespons banyaknya warga yang mengantre berjam-jam tanpa kejelasan di depan Wisma Atlet untuk melakukan tes swab corona.
"Bukan buat orang datang memeriksa [swab atau rapid tes] gitu. Masyarakat juga pada enggak mengerti atau
gimana saya enggak
tau," kata Agus kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (25/3).
Agus menyatakan bahwa Wisma Atlet hanya difungsikan sebagai tempat rujukan bagi pasien positif corona yang memiliki klasifikasi kondisi sedang hingga berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan skenario awalnya memang begitu," kata Agus menegaskan.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Agus menjelaskan bahwa tempat yang diberikan kewenangan untuk melakukan tes swab dan rapid tes virus corona hanya ada di RS rujukan dan petugas puskesmas yang sudah ditunjuk oleh masing-masing pemerintah daerah.
"Ya jadi Wisma Atlet itu [buat pasien positif] kalau dirujuk masuk situ, rujuk masuk situ,
gitu lho. Jadi bukan buat orang ngantre [tes swab]," kata dia.
Agus lantas mengimbau bagi masyarakat bahwa yang berwenang melakukan tes swab dan rapid tes virus corona adalah petugas dari dinas kesehatan masing-masing daerah dan kementerian kesehatan.
[Gambas:Video CNN]Ia juga menyatakan bahwa tak semua masyarakat bisa melakukan tes tersebut. Sebab, Kementerian Kesehatan sendiri sudah memiliki daftar prioritas tersendiri siapa yang harus diperiksa melalui rangkaian tes swab tersebut.
"Enggak bisa bilang 'saya mau datang periksa". nah itu saya sarankan datang ke RS yg melayani pemeriksaan. Biasanya bayar gitu," kata Agus.
(rzr/ain)