Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Doni Monardo mengingatkan warga disiplin menerapkan
physical distancing atau jaga jarak aman selama wabah
virus corona. Istilah ini menggantikan penyebutan
social distancing atau pembatasan sosial yang sebelumnya disampaikan pemerintah dalam pencegahan virus corona semakin meluas.
Doni menegaskan jaga jarak ini bukan hanya berlaku di tempat umum melainkan juga di rumah.
"Jaga jarak ini bukan hanya berlaku di tempat umum tetapi berlaku di seluruh rumah tangga dan keluarga, karena di antara keluarga belum tentu semuanya negatif. Belum tentu seluruh anggota keluarga aman dari virus corona," ujar Doni saat memberikan keterangan melalui siaran langsung akun Instagram Sekretariat Kabinet, Selasa (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Doni berpesan pada seluruh kepala daerah mulai dari bupati, wali kota, hingga gubernur agar terus menjelaskan pentingnya menjaga jarak aman untuk mencegah penularan covid-19. Ia juga meminta agar pesan untuk jaga jarak ini dapat diterima hingga tingkat desa/kelurahan.
"Presiden juga tekankan kepada para gubernur bahwa seluruh penjelasan ini harus sampai ke tingkat desa dan kelurahan dengan melibatkan seluruh potensi, seperti PKK, Karang taruna Posyandu, RT/RW, dan relawan. Sekarang saatnya kita saling bekerja sama dan menolong," katanya.
Jokowi sebelumnya telah menyampaikan bahwa physical distancing selama wabah covid-19 merupakan kebijakan terbaik yang diambil pemerintah Indonesia saat ini.
Ia mengaku belum berencana menerapkan kebijakan
lockdown atau karantina wilayah seperti yang dilakukan sejumlah negara dalam menghadapi covid-19.
Jokowi mengatakan telah menganalisis kebijakan
lockdown yang dilakukan di sejumlah negara tersebut. Menurutnya, terdapat perbedaan karakter, budaya, hingga kedisiplinan di tiap negara hingga pemerintah belum mau menerapkan
lockdown.
(psp/osc)