Surabaya, CNN Indonesia -- Kawasan Wisata Religi Ziarah Makam Sunan Ampel, Surabaya, tutup sementara waktu demi mencegah penyebaran virus corona.
"Untuk sementara waktu, Makam Sunan Ampel ditutup untuk peziarah. Berlaku sejak tanggal 24 Maret - 7 April tahun 2020, 14 hari ke depan," kata takmir masjid dan makam Sunan Ampel, Zeid Muhammad Yusuf, kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (25/4).
Zeid mengatakan bahwa penutupan area ziarah ini juga sesuai dengan imbauan pemerintah dan kepolisian untuk mengurangi keramaian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu instruksi dari kapolri, ya kita harus menjunjung tinggi apa yang diinstruksikan, ya harus mematuhi sekalipun kita juga punya semacam otoritas, tapi kita kan nggak bisa melanggar aturan pemerintah," katanya.
Pantauan
CNNIndonesia.com di lokasi, akses menuju area makam Sunan Ampel memang ditutup. Peziarah yang tiba tertahan di luar area makam, lantaran terhalang pagar.
Kendati demikian, sebagian peziarah tetap melakukan doa dan tahlil di luar area. Sementara itu, yang lain memilih untuk kembali.
Zeid mengatakan bahwa pihaknya tak kuasa melarang peziarah yang datang. Ia hanya melakukan pembatasan jarak agar peziarah tak berkerumun.
"Kita tidak menyediakan tempat-tempat duduk, jadi mereka enggak akan lama-lama. Enggak bisa melarang kita hanya mengimbau, peziarah untuk menghindari virus-virus itu, itu seperti jaga jarak," katanya.
Berbeda dengan area makam, Masjid Sunan Ampel hingga kini masih terus terbuka dan menggelar salat berjemaah baik itu lima waktu maupun salat Jumat.
Takmir sudah berupaya meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pembersihan karpet, penyemprotan disinfektan, serta penyediaan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer.
Tak hanya itu, takmir juga telah mengatur deretan saf salat agar renggang dengan jarak satu meter antar-jemaah sesuai protokol.
Di sisi lain, di sekitar area Wisata Religi Ziarah Makam Sunan Ampel Surabaya, terdapat pula sentra belanja oleh-oleh, yang biasanya disesaki pengunjung.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, sentra belanja tersebut sepi walau sejumlah pedagang tetap membuka lapaknya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Religi Sunan Ampel, Muhammad Khotib, mengatakan penutupan kawasan ziarah makam Sunan Ampel tentu berdampak bagi warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang.
Penurunan jumlah peziarah yang datang tentu berdampak pada berkurangnya pendapatan para pedagang.
"Mesti ada dampak, karena orang berziarah sepi, tidak ada yang belanja. Memang sepi pengunjung. Kalau kita enggak
ngitung [kerugian], tapi yang jelas pengaruh itu ada. Biasanya rame, nah sekarang sepi," katanya.
Meski begitu, Khotib memaklumi kebijakan penutupan ini demi mencegah penyebaran virus corona lebih luas.
"Ya tentu kaitannya dengan merebaknya Covid-19 ini, kemudian imbauan dari kepolisian, itu juga menjadi bagian dari [pertimbangan] ditutupnya," kata Khotib.
(frd/has)