Solo, CNN Indonesia -- Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) inisial DW (41) meninggal dunia di kediamannya, Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (26/3) pagi. Pemakaman jenazah PDP itu pun dilakukan oleh petugas dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Lurah Purwodiningratan, Gentil Fernandes De Carvalho mengatakan pasien berstatus PDP tersebut sakit setelah pulang dari Prancis pertengahan Maret lalu. Menurut keterangan keluarga, DW sempat dua kali menjalani tes corona.
"Sebenarnya dari bandara sudah disarankan untuk ke RS dr Moewardi. Dua kali tes hasilnya negatif. Terus dia periksa lagi ke RS Brayat Minulya," kata Gentil saat dihubungi, Jumat (27/3)
Namun setelah beberapa hari tinggal di rumah, DW kembali sakit. Dari informasi yang dihimpun, DW mengeluh sesak nafas hingga akhirnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum dipastikan positif Covid-19, pemakaman jenazah DW dilakukan sesuai protokol pasien positif corona.
"Petugas pakai APD lengkap hanya untuk antisipasi saja. Jangan sampai terjadi hal buruk pada petugas yang bekerja," ujar Gentil.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot memberlakukan protokol pemakaman jenazah pasien Covid-19 pada jenazah DW karena terjadi kekhawatiran di tengah masyarakat.
Selain itu, kata Rudy, petugas kesehatan juga telah mengambil sampel dari DW untuk diuji di laboratorium. Pemkot Solo masih menunggu hasil uji laboratorium tersebut.
"Itu karena masyarakat khawatir karena dia dari Prancis, sehingga dilakukan penjemputan untuk pemakamannya," katanya.
[Gambas:Video CNN]Rudy pun meminta masyarakat yang baru datang dari luar negeri untuk mengarantina diri di rumah selama 14 hari. Masyarakat yang tiba dari luar negeri tetap berpotensi membawa virus corona meski tidak merasakan keluhan kesehatan.
"Hari ini ada warga Sangkrah yang baru datang dari Taiwan. Itu juga saya minta karantina mandiri dulu di rumah. Puskesmas sudah saya minta untuk ikut mengawasi di sana," katanya.
(syd/fra)