Papua Barat Catat 2 Kasus Perdana Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2020 20:04 WIB
Dengan ditemukannya dua kasus positif virus corona di Papua Barat, ini berarti wabah Covid-19 sudah masuk 28 provinsi di Indonesia.
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) saat membawa pasien dalam pengawasan COVID-19. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Provinsi Papua Barat mencatatkan kasus perdana virus corona (Covid-19). Per Jumat (27/3), tercatat ada dua kasus corona di Papua Barat.

Dengan ditemukannya dua kasus positif corona di Papua Barat, ini berarti virus corona sudah masuk 28 provinsi di Indonesia. Sementara, enam provinsi yang masih nihil kasus corona yakni; Bengkulu, Kepualauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.


Data ini diketahui dari Laporan Media Harian Covid-19, Jumat (27/3) yang disebarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini merupakan kasus pertama di Papua Barat sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama corona di Indonesia pada Senin (2/3). Saat itu, Presiden Jokowi mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat positif terinfeksi Covid-19.

Secara nasional, jumlah pasien positif terinfeksi virus corona hingga Jumat (27/3) mencapai 1.046 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 87 orang, dengan jumlah yang sembuh 46 orang.

Provinsi DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan kasus positif corona terbanyak, dengan catatan 598 kasus.

Papua Barat Catat 2 Kasus Perdana Covid-19Insert Status Pasien Risiko Virus Corona. (CNNIndonesia/Basith Subastian)


Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan penambahan kasus hari ini dibanding hari sebelumnya cukup signifikan, mencapai 153 kasus baru.

"Sehingga total kasus menjadi 1.046," kata Yuri

Yuri menyebut peningkatan kasus positif corona ini terjadi akibat ketidakpatuhan masyarakat terhadap anjuran jaga jarak atau social distancing, baik di luar maupun di dalam rumah, hingga tidak disiplin mencuci tangan.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebelumnya telah memastikan pergerakan masyarakat di wilayah terdampak wabah virus corona merupakan hal yang paling penting dalam menekan mata rantai Covid-19.

"Ketika masyarakat masih di jalan, berapapun ruangan fasilitas yang disiapkan pemerintah untuk kasus ringan ini tidak akan cukup. Ini harus jadi perhatian kita semua," ujar Dekan FKUI Ari Fahrial Syam dalam diskusi daring melalui akun Youtube Medicine UI, Jumat (27/3).


[Gambas:Video CNN] (dmi/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER