Yogyakarta, CNN Indonesia -- Kabar memprihatinkan datang dari Klinik Nur Hidayah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), pada Senin (30/3).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bantul, Sagiran melalui sebuah video berdurasi 1 menit 5 detik, menyampaikan permintaan tolong agar pasien di klinik tersebut bisa segera mendapatkan Rumah Sakit (RS) rujukan
Covid-19. Mengingat, salah satu pasien dalam kondisi kritis.
Pihaknya mengaku telah menghubungi banyak rumah sakit rujukan, namun tak ada yang bersedia menerima pasien tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tolong kerahkan tim apa saja namanya supaya menolong pasien itu," pintanya dalam video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Sagiran yang juga pemilik dari Klinik Nur Hidayah ini menjelaskan bahwa dua dari tiga pasien tersebut telah dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Sedangkan satu pasien masih menunggu proses rujukan ke rumah sakit lain.
Sagiran mengatakan ketiganya dikategorikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena mengalami gejala yang mirip Covid-19.
[Gambas:Video CNN]Sagiran menyebutkan ketiga pasien yang dimaksud, pertama, laki-laki berusia 48 tahun yang mengalami demam, sesak nafas, batuk, dan lemas. Hasil rontgennya menunjukkan ada pneumonia.
Kedua, pasien laki-laki 59 tahun yang mengalami demam, batuk, pilek, sesak nafas serta ada kontak dengan saudaranya yang baru pulang dari Jakarta. Ketiga, pasien Laki-laki 59 tahun dalam kondisi kritis. saat masuk ke klinik dalam kondisi demam, sesak nafas, tensi 80, SO2 <88, dan riwayat kontak disangkal.
Menanggapi permintaan tersebut, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19, Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa menyampaikan bahwa saat ini seluruh RS Rujukan Covid-19 termasuk di Bantul sudah penuh.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengklaim bahwa ketiga pasien tersebut sudah tertangani dengan baik, sesuai dengan ketentuan.
(sut/gil)