PDP Corona, Perwira Menengah TNI AU Meninggal Dunia

CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2020 21:15 WIB
Seorang perwira TNI Angkatan Udara wafat di RSAU dr Esnawan Antariksa, Jakarta pada Senin pagi (30/3).
Ilustrasi pasien positif terinfeksi virus corona (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perwira TNI Angkatan Udara yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Udara dr. Esnawan Antariksa, Jakarta Timur. Perwira tersebut wafat pada Senin pagi (30/3).

"PDP ya (perwira TNI AU yang meninggal)," ujar Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa, Kolonel Kes Mukti Berlian melalui pesan singkat, Senin (30/3).

Berlian mengatakan hasil tes corona perwira tersebut masih belum keluar hingga meninggal dunia. Berlian enggan menduga-duga apakah perwira yang bersangkutan positif terinfeksi corona atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum tahu (positif corona), karena hasilnya belum keluar," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Fajar Adrianto juga membenarkan ada seorang perwira TNI AU meninggal dunia di RSAU dr Esnawan Antariksa. Namun, ia tidak merinci lebih jauh.

Diketahui, perwira tersebut memiliki pangkat kolonel dan dirawat selama 5 hari di ruang ICU Rumah Sakit TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Yang bersangkutan meninggal tadi pagi. Ia salah satu pejabat di wilayah AU," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (30/3).

Perwira TNI AU PDP corona yang meninggal dunia itu merupakan kasus pertama yang terjadi di lingkungan TNI. Sebelumnya belum ada anggota TNI PDP corona yang dinyatakan meninggal dunia.
[Gambas:Video CNN]
Kasus virus corona di lingkup nasional sendiri terus meningkat. Hingga Senin (30/3), ada 1.414 orang yang positif terinfeksi virus corona, 76 di antaranya 122 meninggal dunia dan 75 sembuh.

"Penambahan konfirmasi kasus positif mencapai 129 orang, sehingga total kasus 1.414," ucap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Senin (30/3).

Presiden Jokowi ingin jajarannya menerapkan langkah yang lebih efektif dengan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar disertai darurat sipil. Tentu guna menekan laju penyebaran virus corona di Indonesia.

Meski demikian, pemerintah pusat masih belum mau menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menilai kebijakan itu tidak optimal jika berkaca pada negara lain yang sudah memberlakukan.
(ndn/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER