Andalkan Gawai Orang Tua, Siswa Baru Bisa Belajar Malam Hari

CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2020 00:06 WIB
Kemendikbud melaporkan sejumlah kendala ketika siswa tidak memiliki gawai sendiri untuk belajar dari rumah di tengah pandemi corona.
Ilustrasi gawai yang bisa digunakan siswa sekolah dari rumah (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima laporan siswa harus sekolah di malam hari ketika belajar jarak jauh di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Siswa tersebut baru bisa menggunakan gawai milik orang tuanya di malam hari.

"Masih banyak didapatkan di kalangan orang tua, anak-anak tidak bisa sekolah pagi hari, karena alat komunikasi masih dipakai orang tua bekerja. Akhirnya guru inisiatif belajar online malam hari," ujar Direktur GTK Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono melalui konferensi video, Selasa (31/3).

Selain belajar malam hari, sejumlah laporan kendala juga diterima Kemendikbud selama pembelajaran jarak jauh diterapkan dua pekan ini. Salah satunya terkait pemberian tugas yang menumpuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Praptono menjelaskan hal ini bisa terjadi karena guru masih fokus pada pelaksanaan kurikulum. Kemendikbud pun menyatakan guru tak mesti terpaku pada angka penilaian mau pun kurikulum dalam kondisi sekarang.

Kendala lingkungan tempat tinggal yang tidak kondusif untuk kegiatan belajar juga sering dilaporkan. Misalnya karena begitu banyak penghuni yang tinggal di rumah guru atau siswa.
[Gambas:Video CNN]
Kemudian guru kerap kebingungan ketika diminta merancang program pembelajaran jarak jauh. Tidak semua guru, kata Praptono, terbiasa dengan metode belajar jarak jauh melalui daring atau luring.

Meski begitu Kemdikbud tengah berupaya memberikan solusi. Ia mengatakan dinas pendidikan setempat dikerahkan untuk berkoordinasi dengan sekolah. Kemendikbud juga menyiapkan situs resmi, di mana guru bisa berbagi materi pembelajaran jarak jauh.

Staf Khusus Mendikbud Bidang Pembelajaran Iwan Syahril mengatakan semua pihak masih menyesuaikan diri dengan pembelajaran jarak jauh. Terlebih karena penetapan kebijakan memang tidak didahului dengan persiapan.

Menurut laporan yang ia terima, inisiatif sudah dilakukan sekolah maupun pemerintah untuk melancarkan proses belajar. Ini termasuk belajar daring maupun luring.
Iwan mengatakan salah satu alternatif belajar jarak jauh bisa menggunakan metode koresponden atau metode jarak jauh yang digunakan salah satu universitas di Indonesia.

"Guru mempersiapkan materi, kemudian dikirimkan pada murid melalui kurir. Kemudian murid menerima. Mengerjakan materi pelajaran, mengerjakan tugas," jelasnya.

Jika ada kebingungan, guru bisa berkomunikasi dengan siswa melalui sambungan telepon. Metode ini, katanya, bisa dilakukan menyesuaikan situasi masing-masing sekolah.

Pembelajaran jarak jauh di sejumlah daerah sudah berjalan setidaknya dua pekan. Presiden Joko Widodo sudah menetapkan status kedaruratan kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar untuk menangkal corona.
(fey/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER