Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pasien dalam pengawasan (
PDP) yang meninggal beberapa waktu lalu asal
Aceh Utara berinisial EY dipastikan tidak terjangkit virus corona.
Kepastian itu diketahui setelah hasil uji swab dari Balitbangkes Kemenkes telah keluar.
"Hasilnya negatif," kata juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Aceh Utara, Andre Prayuda saat dikonfirmasi, Rabu (1/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, pasien awalnya didiagnosis mengalami sakit infeksi empedu. Kondidi itu membuat sang pasien mesti dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA). Namun, beberapa hari dirawat, pasien meninggal dunia.
Kemudian, jenazah pasien tersebut diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan dan plastik jenazah sempat dibuka, padahal status pasien saat itu dalam pemantauan.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Atas kejadian tersebut, pemerintah setempat melakukan isolasi terhadap Desa Pulo Blang, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara. Isolasi dilakukan apabila pasien positif corona, maka penyebarannya tidak meluas.
Dengan hasil negatif tersebut, pemerintah Kabupaten Aceh Utara akhirnya mencabut status isolasi Desa Pulo Blang Namun, masyarakat di sana diminta tetap berada di rumah dan tidak pergi keluyuran.
"Khususnya warga masyarakat Pulo Blang, Kecamatan Syamtalira Bayu yang sempat diisolasi. Alhamdulillah, hari ini status isolasi telah dicabut," kata Andre.
Sejauh ini belum ada penambahan kasus positif corona di Aceh. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) merangkak naik, kini mencapai 797 orang. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 8 orang yang masih di rawat.
Kemudian, pasien positif corona berjumlah lima orang. Satu diantaranya meninggal dunia. Empat lainnya masih dilakukan perawatan intensif di rumah sakit.
(dra/ain)