Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini, Tasikmalaya, Jawa Barat mengeluh kekurangan Alat Pelindung Diri (
APD) untuk para tenaga medis yang menangani pasien terpapar
virus corona (Covid-19)
Kepala Humas dan Publikasi RS Jasa Kartini, Edwin Erwanto mengatakan pihaknya memang menerima bantuan APD, namun jumlahnya masih terbatas.
Menurutnya, distribusi APD untuk tenaga medis saat ini masih diutamakan untuk RS rujukan pasien virus corona. Di wilayah Tasikmalaya, RSUD dr. Soekardjo yang menjadi RS rujukan corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pemerintah kami dapat, hanya saja jumlahnya terbatas karena fokus utamanya RSUD, padahal kami merawat pasien Covid-19," ujar Edwin saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Jumat (3/4).
Edwin menyebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Tasikmalaya mengimbau agar rumah sakit yang merawat pasien terpapar virus corona agar tetap merawatnya sampai sembuh. Oleh karena itu, pasien di RS Jasa Kartini tak dipindahkan ke RSUD dr. Soekardjo.
Edwin mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes Tasikmalaya untuk kebutuhan APD. Namun ia mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut kapan APD akan diberikan lagi.
"Direksi yang minta ke dinas, tapi untuk realisasinya tidak tahu kapan, belum ada tembusan mau kapan distribusinya," ujarnya.
 Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian |
Menurut Edwin, Dinkes Tasikmalaya sempat memberi bantuan dua pasang baju APD dan masker untuk RS Jasa Kartini pada minggu lalu. Tapi hingga hari ini Dinkes belum mengirim lagi bantuan APD.
"Pekan kemarin ada bantuan dua baju APD dan masker," kata Edwin.
[Gambas:Video CNN]Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan telah mendistribusikan lebih dari tiga ribu APD ke seluruh provinsi di Indonesia hingga Kamis (2/4).
APD itu diberikan kepada DKI Jakarta sebanyak 85 ribu APD, Jawa Barat 55 ribu APD, Jawa Timur 25 ribu APD, Jawa Tengah 20 ribu APD, Bali 12.500 APD, Yogyakarta dan Banten masing-masing 10 ribu APD, serta provinsi di luar Jawa dan Bali rata-rata 5 ribu APD.
Yuri meminta agar pihak RS di seluruh Indonesia menghubungi Dinkes provinsi setempat jika membutuhkan APD bagi tenaga medis yang menangani pasien virus corona.
(mln/fra)